Macam-macam Gendongan Bayi Sesuai Umur

26 November 2024 15:40 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
gendongan bayi jenis babywearing Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
gendongan bayi jenis babywearing Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gendongan bayi termasuk kebutuhan yang penting bagi orang tua. Selain memudahkan orang tua beraktivitas sambil menggendong, gendongan juga bisa membuat si kecil nyaman dan tidur lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mengutip Wear My Baby, menggendong bayi dengan benar dapat meningkatkan ikatan atau bonding antara orang tua dan anak. Aktivitas ini juga baik untuk perkembangan fisik anak.
Saat anak digendong, tubuhnya ditopang dengan baik dan mereka akan merasakan efek seperti dipijat. Namun, untuk mendapatkan manfaat itu, pastikan gendongan yang digunakan sesuai dengan umur si kecil ya, Moms. Yuk, ketahui macam-macamnya berikut ini.

Macam-Macam Gendongan Bayi Sesuai Umur

Ilustrasi gendongan Baby Wrap. Foto: Josep Suria/Shutterstock
Dirangkum dari laman Chicco USA dan Precious Cargo, berikut beragam jenis gendongan bayi sesuai umur.

1. Stretchy Wrap - 0 bulan sampai 1 tahun

Gendongan Stretchy Wrap. Foto: Switlana Sonyashna/Shutterstock
Pada dasarnya, stretchy wrap adalah sepotong kain panjang yang dililitkan ke tubuh orang tua dan bayi. Dengan lilitan kain ini, si kecil bisa digendong dengan erat di dada, pinggul, atau punggung orang tua.
ADVERTISEMENT
Kain gendongan ini dapat diatur dan diikat sesuai dengan kenyamanan si kecil. Gendongan ini juga ringan sehingga tidak akan menambah beban berlebih pada orang tua.
Pada umumnya, stretchy wrap mampu menahan beban sekitar 3,6 kg sampai 13 kg. Jadi, sangat cocok untuk anak baru lahir hingga berusia 1 tahun.
Namun, gendongan ini juga memiliki kekurangan. Proses mengikatnya rumit dan biasanya membingungkan bagi orang tua baru. Selain itu, gendongan ini tidak cukup kokoh untuk dipakai beraktivitas agak berat, seperti bersepeda atau hiking.

2. Sling atau Woven Wrap - 0 bulan sampai 3 tahun

Gendongan jenis sling. atau woven wrap. Foto: Shutterstock
Woven wrap merupakan gendongan bayi yang mirip dengan stretchy wrap, tapi materialnya tidak elastis. Jadi, gendongan ini cukup kokoh untuk anak yang memiliki berat badan mencapai 15 kg atau berusia 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Biasanya, woven wrap terbuat dari katun, linen, atau sutra yang dilengkapi ring untuk mengencangkan kain saat dipakai menggendong.
Namun, cincin itu membuat beban gendongan ini jadi lebih berat dibandingkan stretchy wrap. Jika digunakan dalam jangka waktu lama, gendongan ini mungkin akan menyebabkan nyeri bahu dan punggung bagi orang tua.

3. Soft Structured Carrier (SSC) - 0 bulan sampai 3-4 tahun

Ilustrasi gendongan bayi Foto: Shutterstock
Gendongan SSC dirancang dengan tali bahu yang empuk dan penopang punggung yang bisa dikencangkan di pinggang orang tua. Tidak hanya itu, terdapat bantalan khusus di bagian bawah yang nyaman untuk jadi tempat duduk si kecil.
Dengan menggunakan SSC, si kecil bisa digendong dengan menghadap ke depan maupun belakang. Gendongan ini juga dianggap yang paling nyaman untuk orang tua karena berat bayi terdistribusi secara merata, tidak membebani satu sisi tubuh saja.
ADVERTISEMENT
Gendongan SSC bisa menampung berat bayi mulai dari 3,2 kg sampai 20 kg. Namun, kapasitasnya bisa berbeda-beda tiap produk. Jadi, pastikan untuk mengecek keterangan produk sebelum membeli.

4. Hard Structured Carrier - 6 bulan sampai 4-5 tahun

Ilustrasi gendongan bayi model backpack. Foto: Shutter Stock
Hard structured carrier cukup mirip seperti SSC, tapi memiliki tambahan rangka yang membuat gendongan ini lebih kokoh dan stabil. Beban yang dapat ditanggung gendongan ini mulai dari 9 kg sampai 18-25 kg, tergantung masing-masing produk.
Gendongan ini dibawa di punggung orang tua seperti ransel. Sangat cocok untuk Anda yang ingin membawa bayi melakukan aktivitas ekstrem, seperti hiking atau olahraga lainnya.
Perlu dicatat bahwa gendongan ini hanya untuk anak berusia 6 bulan ke atas, ya, Moms. Sebab, tak ada bantalan untuk kepala sehingga si kecil harus bisa menahan kepala dan lehernya sendiri.
ADVERTISEMENT