Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Setelah Keguguran

10 Agustus 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Setelah Keguguran. Foto: chaythawin/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Setelah Keguguran. Foto: chaythawin/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Keguguran merupakan pengalaman yang tidak diinginkan oleh setiap ibu hamil. Tak hanya berdampak pada emosional, keguguran juga dapat membuat tubuh ibu menjadi lebih rentan.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa orang yang mengalami keguguran, mereka dapat mengalami pendarahan dan pusing yang hebat. Akibatnya, tubuh Anda akan terasa lebih lemah, nyeri, dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti mual, muntah, hingga diare.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi setelah keguguran, serta makanan apa aja yang perlu dihindari. Langkah ini bisa membantu Anda pulih lebih cepat dari keguguran, serta menambah energi kembali.

Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Usai Keguguran

Ilustrasi makanan kaya zat besi. Foto: Shutterstock
1. Makanan Tinggi Zat Besi
Keguguran bisa menyebabkan pendarahan hebat dan membuat berkurangnya jumlah zat besi di dalam tubuh. Untuk menambah lagi zat besi, maka Anda perlu mengonsumsi makanan kaya zat besi.
Dikutip dari Mom Junction, zat besi yang paling baik adalah jenis heme, atau yang berasal dari sumber hewani dengan tingkat absorbsi tinggi sehingga mudah diserap oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
Beberapa makanan kaya zat besi heme adalah daging merah, Moms. Namun, sumber zat besi non-heme lainnya yang juga direkomendasikan adalah kacang polong, sayuran berdaun hijau, kismis, biji labu, kedelai, berat merah, hingga dark chocolate.
2. Makanan Kaya Kalsium
Selama kehamilan, cadangan kalsium tubuh menurun. Sehingga, makanan yang tinggi kalsium perlu dikonsumsi, seperti susu, produk susu, makanan laut (salmon atau sarden), buah-buahan kering, kedelai, dan sayuran berdaun hijau.
3. Buah dan Sayur
Anda bisa memilih buah maupun sayuran favorit untuk dimakan setelah keguguran. Misalnya, buah-buahan seperti lemon, jeruk, pepaya, hingga stroberi bisa dijadikan pilihan untuk menambah nutrisi yang diperlukan tubuh.
4. Makanan Tinggi Folat
Folat merupakan vitamin yang diperlukan selama kehamilan dan juga usai keguguran. Sebab, folat dapat membantu penyembuhan jaringan dan pembentukan sel darah merah baru. Beberapa makanan kaya folat yang bisa dicoba, antara lain: bayam, hati, atau asparagus.
ADVERTISEMENT
5. Makanan yang Enak!
Kesedihan dan kehilangan yang dirasakan setelah keguguran membuat seseorang rentan mengalami depresi. Untuk membangkitkan lagi perasaan seseorang, maka Anda bisa memiliki makanan yang disukai, kok! Apa nih comfort food Anda, Moms?

Makanan yang Harus Dihindari Setelah Keguguran

Ilustrasi mi instan cup. Foto: Shutterstock
1. Karbohidrat Rendah Serat
Karbohidrat dapat memberi energi pada tubuh serta mengontrol kadar gula. Akan tetapi, beberapa jenis karbohidrat bisa berdampak buruk bagi ibu yang baru mengalami keguguran. Hal ini disebabkan biji-bijian olahan atau pati rendah serat dapat menyebabkan fluktuasi yang cepat pada kadar gula Anda.
Jadi, untuk sementara waktu sebaiknya hindari mi atau nasi yang dimasak secara instan.
2. Makanan Manis
Hindari dulu makanan manis dengan indeks glikemik yang tinggi, seperti permen, soda, atau minuman berkarbonasi, karena dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
3. Daging Berlemak
Lemak dalam daging dan produk susu dapat menyebabkan peradangan, yang pasti menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman pada ibu setelah keguguran. Beberapa daging berlemak dan produk olahan susu ini sebaiknya dihindari dulu, yaitu daging domba, daging sapi, mentega, keju, dan susu murni.
4. Makanan Cepat Saji
Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai makanan yang ingin selalu dimakan setelah keguguran. Junk food hanya akan mengisi tubuh Anda dengan kalori kosong, Moms.
5. Kedelai
Sebenarnya, konsumsi kedelai bagus bagi kesehatan tubuh Anda. Namun, batasi konsumsinya untuk mencegah tubuh menyerap zat besi yang telah Anda konsumsi.