Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat menyadari anak menunjukkan gejala alergi susu sapi, orang tua biasanya khawatir akan dampaknya terhadap tumbuh kembang si kecil. Selain itu, anak dengan alergi susu sapi memiliki sistem daya tahan tubuh yang unik dan lebih sensitif dibandingkan anak lainnya. Padahal, di masa pandemi seperti sekarang ini anak-anak termasuk golongan yang rentan sehingga harus diperhatikan dan dijaga betul kesehatannya.
Menurut Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Alergi dan Imunologi Anak Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), setiap anak dapat memiliki gejala alergi susu sapi yang berbeda-beda, mulai dari gejala ringan hingga berat dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
“Gejala (alergi susu sapi) bisa mengenai kulit, diare yang disertai darah karena adanya peradangan di saluran cerna. Tapi juga bisa mengenai saluran napas (batuk, bersin),” ungkapnya dalam acara Instagram LIVE Expert Chat Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju di @soya_generasimaju dan @kumparancom, Rabu (1/7).
Saat mengetahui bahwa anak berisiko terkena alergi susu sapi, Prof. Zaki menyarankan orang tua untuk melakukan gerakan 3K, yaitu Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan.
“Kita singkat sebagai 3K, Kenali dulu gejalanya, Konsultasikan dan jangan mendiagnosis sendiri karena takutnya ada kesalahan, dan Kendalikan dengan alternatif nutrisi yang tepat,” jelasnya.
Seperti dijelaskan sebelumnya, gejala alergi biasanya akan langsung muncul sesaat setelah si kecil minum susu sapi. Mulai dari ruam kemerahan di kulit, bengkak di beberapa bagian tubuh seperti di mata atau bibir, diare atau sakit perut, hingga menyebabkan anak batuk atau bersin yang terus menerus dan ritme napas meningkat.
Bila gejala tersebut tidak kunjung reda, inilah saatnya orang tua untuk berkonsultasi ke dokter. Barulah setelah itu orang tua bisa mendapatkan diagnosis dan solusi yang tepat untuk mengendalikan gejala alergi sesuai dengan saran yang diberikan dokter.
Memberikan alternatif nutrisi yang tepat untuk anak yang alergi susu sapi
Manfaat Pemberian Susu Soya untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
Sebagai salah satu alternatif nutrisi yang mudah didapatkan, formula soya telah difortifikasi dengan nutrisi penting sesuai kebutuhan si kecil yang alergi susu sapi untuk dukung tumbuh kembangnya. Selain itu, beberapa studi juga membuktikan formula soya yang telah difortifikasi aman dikonsumsi si kecil yang alergi susu sapi dan mendukung tumbuh kembang sama baiknya dengan anak yang mengonsumsi susu sapi.
“Protein kedelai asli sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk anak karena banyak kandungan yang tidak cocok. Misalnya kadar seratnya terlalu tinggi sehingga akan menghambat penyerapan zat besi atau zinc. Karena itu, (formula soya) diformulasikan kembali dengan zat-zat yang kurang, misalnya vitamin, mineral, asam amino, dan lain-lain,” jelas Prof. Zaki yang juga bertugas sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia ini.
“MPASI juga bisa membantu penuhi nutrisi si kecil jadi tidak perlu khawatir. Protein hewani bisa didapatkan dari makanan yang lain seperti dari telur, daging, dan lain-lain,” ungkapnya.