Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Baby Center, hamil anggur atau molar pregnancy adalah sebuah kondisi di mana sel telur yang dibuahi tidak berkembang menjadi janin, tapi menjadi sel abnormal yang berkembang menyerupai gelembung putih berisi cairan.
Mungkin karena gelembung putih ini ukuran dan bentuknya mirip anggur, lantas kerap disebut dengan istilah hamil anggur.
Hamil anggur terjadi karena ada ketidakseimbangan kromosom selama kehamilan. Pada kehamilan normal, sel telur yang dibuahi harusnya mengandung 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu.
Sayangnya, banyak ibu yang tidak menyadari sedang mengalami hamil anggur karena tandanya sangat mirip dengan kehamilan normal. Itulah sebabnya, ibu hamil perlu mengetahui apa saja ciri-ciri hamil anggur.
Ciri-ciri hamil anggur yang paling sering terjadi
Ada beberapa ciri-ciri hamil anggur yang paling sering terjadi, yaitu:
ADVERTISEMENT
- Pendarahan di trimester pertama
- Mual dan muntah yang parah
- Keluarnya kista berbentuk anggur dari vagina
- Rasa nyeri pada tulang panggul
- Timbulnya gejala-gejala penyakit hipertiroid seperti kelelahan, gugup, detak jantung tidak teratur, dan keluarnya keringat berlebihan.
Bila mengalami atau menemukan ciri-ciri tersebut di atas, segera periksakan diri ke bidan atau dokter ya, Moms.
Untuk mendeteksi hamil anggur, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah dan USG di trimester pertama kehamilan. Kondisi positif terdiagnosis hamil anggur akan menunjukkan beberapa hasil seperti, adanya kista plasenta tebal yang mengisi rahim, tidak adanya embrio, dan tidak ada cairan ketuban.
Bila memang terjadi hamil anggur, dokter biasanya akan melakukan pengangkatan jaringan abnormal tersebut melalui beberapa prosedur seperti kuret.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, dokter umumnya menyarankan ibu untuk tidak segera hamil dalam beberapa bulan ke depan. Namun tidak usah khawatir, bila kondisi hormon ibu sudah dianggap normal oleh dokter, Anda bisa memulai program hamil kembali.