Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Moms, apakah saat ini Anda sedang hamil dan si kakak terus-terusan minta digendong? Mungkin Anda dan suami juga sudah menjelaskan pada si kakak agar tidak meminta gendong ibunya untuk sementara waktu hingga adik lahir. Tapi tetap saja ia ingin terus menempel dan digendong ibunya tercinta.
ADVERTISEMENT
Lantas, sebetulnya aman enggak sih ibu hamil menggendong balita?
Mengutip Baby Center, menggendong balita selama kehamilan biasanya baik-baik saja bagi sebagian besar ibu hamil. Apalagi, terkadang kita tidak punya pilihan lain! Benar enggak nih, Moms?
Namun seberapa lama menggendong yang aman bergantung pada tingkat kesehatan dan kebugaran Anda, seberapa berat anak yang Anda gendong, dan berapa lama Anda menggendongnya.
American Medical Association (AMA) memiliki pedoman untuk melakukan angkat beban di akhir kehamilan. Namun AMA membuat pedoman tersebut untuk ibu yang melakukan angkat beban sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
AMA menyarankan agar Anda tidak mengangkat beban apa pun yang lebih berat dari 51 pon atau 23 kg pada trimester ketiga, dan apa pun yang lebih berat dari 31 pon atau 14 kg selama minggu terakhir menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL). Mengingat rata-rata berat balita tidak sampai 20 kg, maka relatif aman untuk menggendong anak hingga mendekati akhir kehamilan.
ADVERTISEMENT
Namun jika Anda mengalami komplikasi kehamilan seperti pendarahan atau kontraksi dini sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ya, Moms.
Perubahan Tubuh Selama Hamil Mempersulit Gendong Anak
Saat perut membesar, pusat gravitasi Anda bergeser. Hal ini bisa membuat Anda semakin tidak stabil. Selain itu, ligamen Anda – termasuk ligamen yang menopang tulang belakang – mengendur untuk mempersiapkan persalinan, yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah.
Oleh karena itu, jika menggendong balita terasa menyakitkan atau membuat Anda kehilangan keseimbangan, jangan lakukan ya, Moms.
Perubahan tekanan darah saat hamil juga bisa membuat Anda lebih rentan merasa pusing saat berdiri . Jadi jika Anda mengulurkan tangan dan mengangkat anak lurus ke atas, Anda mungkin akan merasa lemas atau pusing selama beberapa detik hingga satu menit.
ADVERTISEMENT
Saat Anda mengangkat balita, cobalah untuk menekuk lutut daripada membungkuk, dan jaga punggung Anda selurus mungkin. Pertimbangkan untuk mengenakan sepatu datar yang nyaman dan menggunakan sabuk penyangga kehamilan untuk mengurangi ketegangan pada punggung bagian bawah saat Anda mengangkat dan menggendong anak Anda.
Tips Jika Tak Memungkinkan Gendong Anak saat Hamil
Demi kesehatan Anda dan janin, jangan ragu meminta bantuan orang lain untuk menggendong anak apabila kondisi Anda tak memungkinkan, Moms.
Jika hendak bepergian bersama anak, sebaiknya bawa stroller dan mintalah anak duduk di sana.
Kondisi ini mungkin masih sulit dipahami balita. Mereka mungkin bingung kenapa ibunya yang biasanya selalu siap sedia menggendong kapan pun dan di manapun, kini tak lagi demikian.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, cobalah mencari cara lain untuk membuat mereka merasa istimewa. Duduklah dan mintalah anak duduk di pangkuan Anda untuk dipeluk sepanjang hari, misalnya. Jika balita Anda suka mandiri, jelaskan bagaimana mereka sekarang sudah cukup besar untuk naik kereta dorong, menaiki tangga , atau naik ke kursi mobil sendirian.
Kemampuan menggendong balita bisa berbeda-beda pada setiap kehamilan. Tidak selalu ada pendekatan yang sama. Jika Anda khawatir, bicarakan dengan dokter atau bidan Anda, ya!