Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mitos atau Fakta: Paparan Kipas Angin dan Mandi Malam Bisa Picu Pneumonia?
21 November 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga anggapan bahwa kebiasaan mandi malam dan paparan kipas angin yang berlebihan bisa jadi salah satu pemicu pneumonia pada anak. Tapi, apakah anggapan tersebut benar?
Penjelasan Dokter soal Anggapan Kipas Angin dan Mandi Malam Picu Pneumonia
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K), membantah anggapan tersebut. Hanya saja, paparan kipas angin pada lingkungan yang tidak sehat memang bisa memperluas penularan pneumonia.
“Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tapi bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya,” kata dr. Wahyuni dalam acara temu media memperingati Hari Pneumonia Sedunia 2024 di Jakarta Selatan, Minggu (17/11).
Penggunaan kipas angin berpotensi menyebarkan bakteri penyebab pneumonia. Misalnya, kipas angin diletakkan di ruangan tertutup dan tak berventilasi lalu sempat disinggahi oleh orang yang membawa bakteri. Kemudian, bakteri yang dibawa orang tersebut dapat menyebar ke ruangan ketika kipas dinyalakan.
ADVERTISEMENT
Bakteri penyebab pneumonia menyebar melalui droplet atau cipratan air liur yang keluar dari mulut baik melalui bersin, batuk, atau bicara. Bakteri tersebut dapat menempel di permukaan benda dalam kurun waktu yang cukup lama. Artinya, kipas angin bukan secara langsung penyebab masalah kesehatan, kipas hanya menjadi media penyebaran.
Kaitan Kebiasaan Mandi Malam Hari dan Pneumonia
Bukan hanya kipas angin, anggapan mandi malam menjadi sumber pneumonia juga berkembang di masyarakat. Lantas, apakah mandi malam dapat menyebabkan pneumonia?
Dokter Wahyuni menegaskan, kebiasaan mandi malam tidak berkaitan secara langsung sebagai penyebab pneumonia. Mandi malam hanya akan mengubah suhu tubuh orang tersebut.
Misalnya mandi dengan air dingin, maka akan langsung mengubah suhu tubuh. Apabila kebetulan anak sedang kurang sehat, daya tahan tubuh menurun sehingga meningkatkan potensi untuk terkena penyakit.
ADVERTISEMENT
"Mandi malam tidak pernah disebutkan dalam litelatur-litelatur secara khusus penyebab dari penyakit tertentu atau juga pneumonia. Juga memang tidak ada penelitian terkait (mandi malam) itu,” ucap dr. Wahyuni.
Waspada Pneumonia pada Anak
Pneumonia merupakan peradangan akut pada parenkim paru (alveoli) yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit. Untuk meminimalisir efek pneumonia, Anda bisa membawa anak ke dokter untuk melakukan vaksinasi konjugat pneumokokus (PCV).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada November 2016, menyebut 50 persen kasus pneumonia pada anak disebabkan bakteri Streptococcus Pneumoniae. Kemudian, sebanyak 20 persen disebabkan influenza tipe B dan penyebab lain seperti fungi (jamur) atau virus sebesar 30 persen.
Penyakit yang satu ini dapat menular dan menyebabkan kasus kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Berdasarkan data UNICEF tahun 2019, setidaknya ada 2.200 anak usia di bawah lima tahun meninggal akibat pneumonia setiap hari di seluruh dunia. Kemudian di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab 14,5 persen kematian bayi dan lima persen kematian balita.
ADVERTISEMENT