Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, diduga anak-anak ini tertular TBC dari lingkungan di sekitarnya. Seperti sering dicium atau digendong, yang sebenarnya jadi berkontak fisik dengan anak.
Padahal, penularan TBC mirip dengan COVID-19, yakni lewat percikan air liur (droplets) yang keluar dari saluran napas dan bergerak di udara. Dan bila terhirup oleh seseorang, bisa masuk ke paru-paru lalu menyebabkan timbulnya infeksi TBC.
Karena gejalanya yang mirip, Anda mungkin jadi bingung bagaimana mendeteksi anak terkena TBC atau COVID-19? Apalagi, beberapa anak yang sudah pernah terkena COVID-19 masih bisa mengalami gejalanya selama beberapa waktu setelah sembuh, atau yang disebut long COVID.
Beda Gejala TBC dan Long COVID-19 pada Anak
Gejala TBC
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru namun dapat menyerang hampir semua organ tubuh.
ADVERTISEMENT
Beda dengan orang dewasa, gejala TBC pada anak bisa tidak spesifik. Berikut adalah gejala TBC yang bisa diperhatikan orang tua, dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
Risikonya akan semakin meningkat bila anak memiliki riwayat berkontak erat dengan penderita TBC.
Gejala Long COVID
Anak Anda pernah kena COVID-19 sebelumnya, Moms? Itu artinya, si kecil bisa saja mengalami long COVID. Selain kasusnya cenderung lebih jarang dibandingkan orang dewasa, long COVID pada anak juga bisa pulih lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Mengingat gejala long COVID bisa mirip-mirip dengan TBC, ini yang perlu orang tua tahu, seperti dikutip dari laman UNICEF dan American Family Physician:
Anak-anak cenderung pulih lebih cepat daripada orang dewasa. Tetapi dalam beberapa kasus, anak-anak dapat terus merasakan gejala lebih dari enam bulan kemudian. Namun secara umum, waktu pemulihannya bisa bergantung pada seberapa parah anak saat terinfeksi COVID-19 sebelumnya.