Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tingginya IQ anak akan berhubungan pada banyak hal, seperti kecerdasan hingga kreativitas. Kabar baiknya, anak dengan IQ tinggi bisa terdeteksi lewat berbagai hal, Moms.
Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima menyebut, orang tua bisa melakukan tes awal untuk mengetahui tingkat IQ anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 4 hingga 4,5 tahun.
"Karena setelah umur 5 tahunan itu udah lebih konsisten, bisa menambah IQ nya tapi nggak secepat umur bawahnya," ujar Saskhya dalam acara Enfagrow A+ Masterclass di Kuningan City, Jaksel, Minggu (12/11).
Tingkat IQ anak hanya bisa diukur secara tepat melalui tes IQ, seperti Wechsler Preschool and Primary School Intelligence (WPPSI) dan Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC).
ADVERTISEMENT
Bagi orang tua yang tidak melakukan tes IQ, ternyata IQ anak bisa dilihat dari beberapa tanda atau tingkahnya sehari-hari. Seperti apa?
4 Ciri Anak dengan IQ Tinggi
1. Communication Skill (Kemampuan Bahasa)
Saskhya menjelaskan cara paling mudah melihat IQ anak ialah dengan memperhatikan kemampuan komunikasi mereka. Menurutnya, untuk anak usia 2-3 tahun dengan IQ tinggi sudah bisa mengucapkan 3 hingga 5 kata dalam satu kalimat.
"Maksudnya, kalau 2 tahun belum sejelas teman-teman yang berusia 3 tahun. Tapi setidaknya mereka sudah bisa mengutarakan idenya," ujar Saskhya.
"Ada anak yang dia mungkin enggak bisa terlalu elaboratif sama yang dia omongin, ada yang bisa banget. Itu udah tanda, dia bisa mengutarakan ide, pikiran yang dia punya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
2. Working Memory (Daya Ingat)
Selain kemampuan bahasa, daya ingat juga menjadi tanda IQ seorang anak. Biasanya, anak dengan IQ tinggi bisa melakukan atau mengingat sesuatu dengan baik.
"Biasanya kalau enggak diajarin juga langsung bisa, tiba-tiba bahasa Inggrisnya jago. Biasanya kita ajarin apa dan mereka bisa mengulanginya itu cepet banget," ujar Saskhya.
"Working memorinya. Mereka bisa mengingat 'kita kayaknya enggak pernah ngomongin itu atau kita cuma ngasih tau sekali, tiba-tiba dia langsung bisa," sambungnya.
3. Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Ciri selanjutnya adalah kemampuan dalam memecahkan masalah. Kemampuan ini juga menjadi tanda IQ tinggi. Salah satu contohnya ialah ketika anak mengambil kursi untuk menggapai sesuatu yang tinggi.
"Misalnya dia mau ngambil botol susu ketinggian dia enggak bisa, suka bingung enggak kok anak nemu kursi atau apa untuk ngambil itu. Hebat yang kayak gitu-gitu hebat loh. Itu problem solving, enggak bisa baca enggak apa-apa itu lebih penting, tenang," katanya.
ADVERTISEMENT
4. Critical Thinking (Berpikir Kritis)
Saskhya menuturkan, berpikir kritis menjadi ciri keempat anak dengan IQ tinggi. Biasanya anak dengan kemampuan berpikir kritis memiliki segudang pertanyaan.
"Misalnya anak nanya, 'Kalau misalnya di bumi enggak ada matahari gimana?' Kalau kita jawabnya 'kiamat' itu enggak boleh, karena anak lagi nanya, dia lagi ngisi pikirannya," ujar Saskhya.
"Jadi semakin banyak tanya walaupun kita ngelus dada karena enggak tahu jawabannya apa, itu semakin bagus. Itu menunjukkan IQ tinggi. Makin aneh pertanyaan, makin kritis," pungkasnya.