Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Anak balita umumnya suka melakukan hal-hal baru sebagai bentuk eksplorasi. Salah satunya adalah memainkan hidung atau mengupil. Menurut dokter spesialis anak sekaligus juru bicara American Academy of Pediatrics Jaima Friedman, M.D., cara itu dilakukan balita saat ia menemukan atau menyadari tubuhnya.
ADVERTISEMENT
“Mereka menemukan sebuah lubang (hidung), jadi mereka ingin menjelajahinya,” jelas dr. Friedman sebagaimana dikutip dari Parents.
Untuk anak yang lebih besar, mereka kerap mengupil karena ingus dalam hidungnya menjadi kering akibat tidak dikeluarkan. Hal itu memicu rasa gatal dan tidak nyaman, sehingga membuat anak ingin membersihkannya. Bahkan, bisa jadi ia mengupil secara tidak sadar.
Nah Moms, selain terkesan kurang sopan di depan umum, ada bahaya yang mengintai jika anak sering mengupil. Simak penjelasannya berikut ini.
Dampak Negatif Kebiasaan Mengupil pada Anak
Anak yang sering mengupil berisiko mengalami mimisan. Hal itu disebabkan oleh kukunya yang tajam dan menggores hidung. Mengutip Kids Health, mimisan pada anak usia 3 – 10 tahun paling sering disebabkan oleh mengupil.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mengupil juga berpotensi memasukkan kuman dan bakteri ke dalam tubuh. Menurut dr. Friedman, mengupil tidak hanya membuat anak sakit, tapi juga bisa menyebarkan penyakit lain karena jarinya yang kotor menyentuh benda lain.
Dalam kasus yang jarang terjadi, ada juga kemungkinan mengupil dapat menyebabkan infeksi. “Anak-anak memiliki bakteri yang menggantung di tangan dan jarinya, dan seorang anak dapat memasukkannya ke dalam hidung dan berpotensi berakhir dengan infeksi bakteri,” jelas dokter spesialis anak Leah Alexander, M.D.
Bagaimana Menghentikan Kebiasaan Mengupil pada Anak?
Anak balita mungkin tidak menyadari bahwa sering mengupil bisa membahayakan kesehatannya. Untuk itu, orang tua perlu membantunya untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah mengajarkan cara untuk mengeluarkan ingus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengetahuan soal kebersihan juga penting untuk diajarkan. Orang tua perlu mengajari anak cara mencuci tangan yang benar dan menjelaskan mengenai risiko infeksi jika si kecil tidak mencuci tangan sebelum dan setelah mengupil.
Anda juga bisa menggunakan nasal spray untuk mengatasi hidung anak yang kering dan berkerak. Dengan begitu, frekuensi mengupil yang dilakukan anak perlahan anak berkurang.