Moms, Lakukan Tips Ini saat Anak Perempuan Kurang Percaya Diri dengan Tubuhnya!

14 September 2023 10:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak praremaja cemas dengan bentuk tubuh. Foto: Roman Samborskyi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak praremaja cemas dengan bentuk tubuh. Foto: Roman Samborskyi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah anak perempuan kamu bercerita minder dengan tubuhnya? Misalnya, merasa paha atau kakinya terlalu lebar, ukuran payudara yang lebih besar, atau kulitnya yang lebih gelap dibandingkan teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa ibu yang pernah mengalaminya, mungkin Anda akan terkejut karena merasa si kecil masih terlalu muda untuk mengkritik tubuhnya. Anda jadi khawatir anak perempuan Anda akan melakukan cara-cara untuk membuat tubuhnya terlihat serupa seperti teman-temannya.
Menurut data National Organization of Women (NOW) tahun 2023 mengungkapkan bahwa 53 persen anak perempuan di Amerika Serikat mengaku kecewa dengan tubuh mereka. Yang membuat khawatir adalah 46 persen anak perempuan berusia 9-11 tahun kadang-kadang jadi melakukan diet, untuk membuat tubuhnya terlihat lebih bagus. Persentasenya akan semakin meningkat pada usia praremaja hingga remaja.
Kekhawatiran ini mungkin akan bertambah jika anak terus-menerus merasa dirinya tidak sempurna atau berbeda dengan teman-temannya. Ketidakpuasan terhadap tubuh juga seringkali dikaitkan dengan depresi, kecemasan, hingga timbul gangguan makan.
ADVERTISEMENT
Sebelum bentuk ketidakpuasan dan gangguan itu terjadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak perempuan Anda lebih percaya diri dan menyukai tubuh mereka apa adanya. Simak tips dari Dokter Spesialis Remaja, Barbara Greenberg, Ph.D., dikutip dari Psychology Today.

Tips dari Psikolog untuk Membantu Anak Perempuan Lebih Menyukai Tubuhnya

Ilustrasi anak praremaja cemas dengan bentuk tubuh. Foto: MIA Studio/Shutterstock
1. Orang Tua Jadi Contoh
Orang tua adalah garda terdepan dalam menciptakan perasaan-perasaan positif pada anak. Misalnya, Anda bisa memulai dengan menahan diri agar tidak mengkritik tubuh Anda sendiri, dan todak bertanya kepada orang lain apakah Anda terlihat gemuk. Misalnya, hindari bertanya kepada suami, "Mas, aku gemukan nggak sih? Kok aku pakai baju ini sempit, ya?" di depan anak.
ADVERTISEMENT
Jadi, mungkin Anda bisa berbicara kepada anak, seperti: "Nak, tahu enggak kalau kaki kamu yang mungkin agak besar itu bisa membantu kamu lebih kuat dan cepat saat berlari, lho!".
2. Ungkapkan Hal-hal Positif tentang Tubuhnya
Terkadang, mungkin anak perempuan Anda akan merasa bingung atau khawatir bila berbicara tentang tubuhnya. Atau, ketika ia berusaha mengekspresikan rasa tidak nyamannya, dia khawatir akan mendapat jawaban: "Ngapain sih kamu ngomong gitu."
Saat anak mendapat jawaban seperti itu, ke depannya anak akan semakin kesulitan untuk berbicara tentang diri mereka di hadapan orang lain.
Sehingga, Anda lebih baik membantunya untuk lebih banyak mengungkapkan perasaan positif terhadap tubuhnya. Misalnya, "Kamu enggak gemuk kok sayang. Tapi, kamu bisa membuat tubuhmu lebih sehat. Jadi, coba berolahraga lebih sering yuk, nak!"
ADVERTISEMENT
3. Tidak Berbicara Negatif
Mirip dengan poin nomor dua di atas, tetapi ini adalah kondisi saat anak perempuan Anda terus merendahkan diri mereka sendiri, terutama saat bersama teman-teman sebayanya.
Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah meminta anak agar tidak atau mengurangi berbicara negatif tentang diri mereka sendiri. Bantu ia mengembalikan kekuatan dan kepercayaan dirinya lewat hal-hal yang disukainya, seperti melakukan hobi atau mengalihkan pikirannya pada kegiatan-kegiatan baru.
4. Dorong Tidak Membandingkan dengan Orang Lain
Salah satu caranya adalah batasi akses media sosial pada anak. Sehingga, ia tidak selalu membandingkan dirinya dengan teman sebaya atau artis-artis yang diikutinya.
5. Siapkan Mantra Positif
Dan tidak kalah penting adalah kehadiran keluarga untuk selalu memberi pesan positif pada anak. Lakukan hal-hal kecil tapi bermakna, seperti menyelipkan pesan di buku pelajarannya: "Terima kasih telah menjadi anak kesayangan ibu", "Kamu harus selalu menyayangi dirimu sendiri, seperti ayah dan ibu menyayangimu apa adanya", dan lainnya.
ADVERTISEMENT