Overfeeding pada Bayi, Kenali Tanda dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023 13:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Overfeeding pada Bayi, Kenali Tanda dan Cara Mencegahnya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Overfeeding pada Bayi, Kenali Tanda dan Cara Mencegahnya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat baru pertama kali menjadi orang tua, Anda bisa saja merasa bingung dalam pemberian makan bayi. Seperti misalnya, apakah bayi sudah kenyang atau belum, atau merasa khawatir bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup hanya lewat ASI atau susu formula.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran ini wajar saja terjadi, Moms! Tetapi, bukan berarti Anda terus 'memaksa' agar si kecil harus menyusui lama atau menghabiskan satu botol susunya. Karena, bisa jadi bayi justru akan mengalami overfeeding. Apa maksudnya?

Yang Dimaksud Overfeeding pada Bayi

Healthline melansir, overfeeding merupakan istilah yang menggambarkan pemberian makan yang berlebihan pada bayi, sehingga bisa menimbulkan risiko kesehatan.
Perlu diketahui, pada usia 0-6 bulan, bayi hanya perlu diberi ASI saja. Bila ada masalah kesehatan pada ibu dan bayi dan menyebabkan Anda tidak bisa bisa memberi ASI, dokter biasanya akan meresepkan susu formula.
Overfeeding sebenarnya lebih banyak terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula daripada ASI. Meski ibu tidak bisa mengetahui seberapa banyak bayi makan saat menyusu langsung, tapi si kecil justru mampu mengatur kebutuhan makannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, misalnya, bayi akan menangis untuk menandakan ia lapar dan ingin menyusu, kemudian si kecil akan segera melepaskan payudara ibu jika sudah kenyang. Begitu juga ketika bayi sudah berpaling dari botol atau payudara atau menolak menyusu lagi, itu artinya ia sudah kenyang.
Menurut Dokter Anak di Orangetown Pediatric Associates, New York, Alanna Levine, bila berat badan bayi ternyata tetap bertambah sesuai dengan penambahan umurnya, maka orang tua tidak perlu khawatir.
"Jika berat badan bayi bertambah dan bertumbuh dengan baik, maka Anda tidak perlu khawatir. Kecepatan bayi bertumbuh pun berbeda-beda, dan juga seberapa banyak mereka makan pada waktu yang berbeda," ungkap Levine seperti dikutip dari The Bump.

Tanda-tanda Bayi Alami Overfeeding

Ilustrasi bayi gumoh. Foto: Shutter Stock
Pada ahli menekankan pentingnya memperhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi. Perlu dipahami juga bahwa merupakan hal normal jika bayi tidak menghabiskan susu di botolnya, selama si kecil terhidrasi dan makan cukup sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, pahami tanda-tanda bayi overfeeding dalam penjelasan di bawah ini:
1. Gumoh
Gumoh sebenarnya merupakan reaksi khas dari bayi, yakni ketika mereka memuntahkan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya ketika ia sudah merasa penuh.
2. Sendawa
Salah satu tanda yang juga cukup sering terlihat adalah bayi akan bersendawa saat sudah overfeeding.
3. Lebih Rewel dari Biasanya
Bayi akan mudah rewel dan menangis karena perutnya terasa kembung.
4. Frekuensi BAB Bertambah
Mengalami peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), ditambah fesesnya juga akan lebih berbau busuk.
5. Sulit Tidur
Saat merasa perutnya penuh dan sesak, tidur bayi pun akan menjadi terganggu.
Lantas, bagaimana cara menghindari overfeeding pada bayi?
ADVERTISEMENT
Cara yang paling mudah dipahami adalah memperhatikan isyarat si kecil.
"Jika bayi berpaling sebelum susu di botolnya habis, atau sebelum waktu menyusunya habis, maka itu menandakan mungkin bayi tidak lagi lapar," tutur Levine.
Anda pun juga diingatkan bahwa kebutuhan ASI dan susu bayi berbeda-beda tergantung usia maupun berat badannya. Anda juga tidak perlu memaksa bayi untuk menghabiskan satu botol susu formula setiap harinya, hanya karena ia terlihat lebih mungil dari bayi seumurannya. Yang terpenting pastikan saja bayi sehat dan tumbuh dengan baik ya, Moms!