Penting, Moms! Begini Cara Mencegah Ruam Leher pada Bayi

28 Maret 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruam leher pada bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ruam leher pada bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ruam kemerahan sering kali muncul di lipatan kulit bayi. Salah satu area lipatan yang paling sering terkena ruam adalah leher. Umumnya, ruam disebabkan oleh aliran keringat yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, menjelaskan aliran keringat yang tak lancar menyebabkan keringat menumpuk di lipatan kulit. Sehingga penampungan keringat di area lipatan tersebut akan menimbulkan infeksi jamur ataupun bakteri.
"Ruam di leher juga bisa akibat lipatan kulit yang sering bergesekan antara satu sama lain secara terus menerus dan bisa juga akibat iritasi air susu ataupun respons alergi seperti eksim atau dermatitis atopik," ujar Dokter Reza saat dihubungi kumparanMOM.

Lantas, Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Leher pada Bayi?

Dokter Reza menyebut, Anda bisa memberi bayi pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat. Selain itu, mandikan mereka dengan sabun bayi. Lalu, berikan mereka losion bayi untuk mencegah kulit kering dan iritasi.
ADVERTISEMENT
Ruam leher pada bayi. Foto: Shutterstock
Selain itu, orang tua juga bisa mencegah ruam dengan mengajak bayi beraktivitas di ruangan yang sejuk untuk mencegah keringat berlebih.
"Berkonsultasi ke dokter spesialis anak atau dokter kulit jika gejala tidak membaik," kata Dokter Reza.
Kemudian, pastikan area leher si kecil dibersihkan dengan benar dan mereka tidak merasa kepanasan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan memberi mereka pakaian yang tebal ataupun selimut.
Sementara itu, dikutip dari Parents, pakar menyebut ruam leher bisa disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut candida. Jamur ini biasanya terdapat pada kulit manusia, namun terkadang bisa tumbuh terlalu banyak.
Ruam leher pada bayi. Foto: Shutterstock
Hal ini dapat menyebabkan kandidiasis, infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih. Bayi lebih rentan terhadap hal ini infeksi jamur. Kondisi ini mungkin terjadi karena sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang.
ADVERTISEMENT