Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penuhi Kebutuhan Dasar Anak Lewat Stimulasi-Nutrisi yang Tepat, Gimana Caranya?
19 Desember 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kali ini, mari kita membahas pentingnya asupan nutrisi dan stimulasi bagi si kecil. Ya Moms, kedua faktor tersebut bisa saling beriringan membantu tumbuh kembang anak. Ketika orang tua secara rajin memberikan stimulasi pada anak sedini mungkin, ditambah tercukupinya kebutuhan nutrisi harian, maka kedua hal tersebut bisa membantu meningkatkan perkembangan fisik dan kognitif anak.
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Debora, Sp.A, orang tua perlu memahami prinsip dasar dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, yaitu asah, asih, dan asuh. Asah berkaitan dengan stimulasi pembelajaran dan pelatihan yang diberikan sedini mungkin. Kemudian asih yang meliputi mengasihi anak dengan pola asuh yang positif dan penuh kasih sayang. Dan asuh yang bermakna dapat memberikan nutrisi terbaik, perawatan kesehatan yang layak, imunisasi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Segitu cepat sekali bertumbuh kembangnya organ fisik lain dan otak, sehingga ada periode krusial dalam memberikan effort kita, supaya anak bisa tumbuh optimal dan terpenuhi kebutuhan dasarnya," ucap dr. Debora dalam acara press conference launching program Senyum Anak Negeri yang diselenggarakan Toys Kingdom bersama MilkLife di Living World Alam Sutera, Rabu (18/12).
Tips dari Dokter Seputar Cara Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak Lewat Pemberian Nutrisi dan Stimulasi
dr. Debora menegaskan pemenuhan nutrisi wajib dimulai dengan pemberian air susu ibu (ASI) sejak bayi lahir. ASI dianggap masih menjadi nutrisi terbaik pada enam bulan pertama kehidupan bayi.
Lalu, setelahnya dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bisa disesuaikan dengan makanan keluarga, namun teksturnya disesuaikan dengan umur pemberian MPASI-nya.
ADVERTISEMENT
"ASI tetap diteruskan sampai usia dua tahun. Dan di atas satu tahun, dari WHO sudah menganjurkan untuk pemberian tambahan susu sebagai sumber protein diperbolehkan. Yang dianjurkan adalah susu pasteurisasi tanpa rasa," ucap dr. Debora.
Sementara itu, metode stimulasi anak pun juga harus dilakukan dengan tepat. Biasanya, salah satu cara menstimulasi perkembangan anak adalah dengan menggunakan mainan sebagai alat bantunya.
Dalam memilih mainan, dokter yang praktik di RS Mitra Keluarga Kalideres itu mengingatkan orang tua agar memilih sesuai usia dan bersifat edukatif. Artinya, ketika membeli mainan tersebut, kita sudah memiliki tujuan untuk menstimulasi sekaligus bermain dengan si kecil.
Nah, apa saja mainan yang direkomendasikan oleh dokter? Tentunya, perlu disesuaikan dengan usia si kecil dan tahap perkembangannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, saat kita ingin melatih motorik halus atau kognitif anak, ya kita berikan balok-balok kecil. Karena saat mereka memasang [baloknya], mereka melepasnya, itu adalah latihan untuk kekuatan jari-jari mereka juga," tuturnya.
"Kemudian puzzle, kita bisa memberikan puzzle karena ketika mereka mencoba memasangnya, [jadi] punya kemampuan positif dalam mengingat memori akan gambar tertentu. Lalu ketika kita mau melatih kemampuan anak-anak untuk bekerja sama, bersosialisasi, mungkin kita bisa kasih mainan yang sifatnya role-play, yang bisa bergantian, bisa take and give, dan saling sharing," imbuh dr. Debora.
Program Senyum Anak Negeri, Berbagi Kebahagiaan untuk Anak-anak di Desa Mbuit, NTT
Dalam upaya membantu pemenuhan kebutuhan dasar anak dalam stimulasi dan nutrisi, Toys Kingdom berkolaborasi dengan MilkLife menggelar program Senyum Anak Negeri untuk anak-anak berusia 1-5 tahun di Desa Mbuit, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini hadir sebagai bagian dari menyambut hari Natal dan akhir tahun 2024, sekaligus ingin berbagi kebahagiaan dan mendukung tumbuh kembang anak-anak di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Tingginya angka stunting di NTT menjadi fokus perhatian Toys Kingdom dan MilkLife untuk membantu pemenuhan gizi, serta menambah akses terhadap sumber data edukatif yang dibutuhkan anak-anak di Desa Mbuit. GM Marketing Communication Toys Kingdom, Ellen Widodo, menjelaskan, program ini didasari oleh masih tingginya kasus gizi buruk di NTT ketika pihaknya menyalurkan alat peraga edukatif untuk anak-anak setempat.
"Di Desa Mbuit, anak 2.000 lebih anak berusia 1-5 tahun yang mengalami gizi buruk. Berangkat dari itu, lewat program yang lebih holistik, kami ingin melibatkan pelanggan untuk berbagi mainan bekas dan mendonasikannya," ungkap Ellen.
Bila ingin berpartisipasi dalam program ini, jangan lupa untuk membawa mainan-mainan si kecil yang sudah tidak terpakai lagi ke store Toys Kingdom terdekat. Beberapa store Toys Kingdom di Jabodetabek sudah menyediakan dropbox khusus untuk mengumpulkan mainan-mainan tersebut. Donasi mainan bekas berlangsung hingga Februari 2025.
Nantinya, setiap satu mainan bekas yang didonasikan akan dihargai dengan satu kotak susu MilkLife, yang akan disalurkan kepada anak-anak di Desa Mbuit sebanyak tiga kali sehari selama tiga bulan. Tidak hanya itu, mainan bekas dan kotak susu tersebut nantinya akan didaur ulang menjadi furniture, seperti meja dan kursi, sehingga manfaatnya berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang luar biasa besar. Kita mulai dari sesuatu yang kecil seperti ini. Dan harapannya bisa membantu pemerintah dalam menyebarkan nutrisi bagi anak-anak di Indonesia. Dimulai dari Desa Mbuit dan bisa berkembang ke tempat-tempat lainnya," tutup Marketing Director MilkLife, Soegiono.