Penyebab Anak Jalan Jinjit

6 Agustus 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berjalan jinjit. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berjalan jinjit. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di usia 12-18 bulan, anak umumnya sudah bisa berjalan. Namun, ada beberapa anak yang berjalan dengan tumpuan ujung kaki bagian depan atau jinjit. Kondisi ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya, apakah hal ini normal?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, berjalan jinjit normal dilakukan oleh anak yang sedang belajar jalan, dan akan kembali normal setelah anak berusia tiga tahun.
“Bagi anak-anak yang sedang belajar jalan, berjalan di atas jari kaki atau di atas telapak kaki bukanlah hal aneh. Sering kali–seperti dalam kasus anak yang berusia tiga tahun–itu hanya kebiasaan yang lucu, dan akan perlahan menghilang,” kata Dr. Megan Eileen Shimkaveg, dokter anak di University of Maryland St. Joseph Medical Center, AS, seperti dikutip dari Mom Junction.
Ilustrasi anak berjalan jinjit. Foto: Onjira Leibe/Shutterstock
Dalam beberapa kasus, berjalan jinjit adalah bersifat idiopatik atau tidak diketahui alasan yang jelas, dan paling sering terjadi pada anak laki-laki.
Meski begitu, mengutip Mayo Clinic, pada beberapa kasus berjalan jinjit bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada anak yang sebagian besar memerlukan perawatan khusus. Yuk, waspadai beberapa hal ini, Moms.
ilustrasi balita berjalan jinjit. Foto: Bricolage/Shuterstock

Apa Saja Penyebab Anak Jalan Jinjit?

1. Punya tendon achilles yang pendek
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab anak berjalan jinjit adalah memiliki tendon achilles yang pendek. Tendon ini menghubungkan otot-otot kaki bagian bawah dan bagian belakang tumit. Jika terlalu pendek, maka tumit akan sulit menyentuh permukaan.
2. Penyakit cerebral palsy
Berjalan jinjit juga bisa menandakan anak terkena penyakit cerebral palsy atau gangguan yang memengaruhi gerakan dan postur tubuh. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal pada bagian otak yang belum berkembang untuk mengontrol fungsi otot.
Ilustrasi kaki anak. Foto: Shutterstock
3. Distrofi otot
Selain cerebral palsy, berjalan jinjit terkadang menjadi tanda anak terkena penyakit genetik yang memengaruhi otot tubuh, salah satunya distrofi otot. Anak yang terkena distrofi otot sangat rentan mengalami kelemahan hingga kerusakan otot di beberapa bagian tubuh.
ADVERTISEMENT
4. Gangguan autisme
Berjalan jinjit juga cukup sering dikaitkan dengan gangguan autisme. Ya Moms, gangguan autisme dapat memengaruhi masalah sensoris pada anak.
Nah Moms, jika jalan jinjit berkepanjangan, memang sebaiknya konsultasikan ke dokter. Sebab, jalan jinjit terus-menerus dapat meningkatkan risiko anak terjatuh, dan menimbulkan stigma sosial dan lingkungan sekitar.