Penyebab dan Cara Atasi Skoliosis Infantil pada Anak

20 Juni 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sakit punggung atau skoliosis pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit punggung atau skoliosis pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Skoliosis merupakan jenis kelainan tulang belakang yang bisa terjadi pada anak. Salah satu jenisnya adalah skoliosis infantil.
ADVERTISEMENT
Ya, skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan lekukan tulang belakang anak bersifat abnormal dari sisi ke sisi. Sementara pada skoliosis infantil, kelengkungan tulang belakang anak memiliki tingkat kelengkungan lebih dari 10 derajat atau menyerupai huruf ‘S’ atau ‘C’. Kondisi ini umumnya dialami anak di bawah usia tiga tahun.
Dalam beberapa kasus, kelainan tulang belakang ini tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, bila kelengkungan terlihat sangat menonjol, perawatan medis tetap diperlukan untuk menghilangkan atau meminimalisir komplikasi kesehatan.
Ilustrasi perawatan skoliosis pada anak. Foto: New Africa/Shutterstock
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa kemungkinan penyebab skoliosis infantil pada anak.

Penyebab Skoliosis Infantil pada Anak

1. Cetakan intrauterin
Cetakan intrauterin mengacu pada pembengkokan tulang belakang si kecil saat di dalam rahim akibat tekanan abnormal yang diberikan oleh dinding rahim di satu sisi tubuh janin. Atau, kemungkinan juga bisa disebabkan oleh posisi janin yang tidak normal di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
2. Faktor genetik
Dalam wilayah dan populasi tertentu, skoliosis bisa disebabkan oleh faktor genetik. Meski tidak ada gen spesifik yang diidentifikasi, tetapi para ahli tidak sepenuhnya menyangkal kemungkinan adanya hubungan genetik.
3. Tekanan eksternal pascamelahirkan
Ketika si kecil ditidurkan dengan posisi telentang dalam waktu yang lama, tengkorak dan tulang belakang mereka mungkin akan rata karena adanya tekanan. Kondisi itu pun dapat meningkatkan risiko kelengkungan tulang belakang yang bersifat abnormal atau skoliosis.
Ilustrasi Skoliosis. Foto: jeffy11390/Shutterstock

Cara Atasi Skoliosis Infantil pada Anak

Umumnya, perawatan skoliosis infantil untuk setiap anak berbeda. Ya Moms, sebab, hal itu bergantung pada tingkat keparahan kelengkungan dan komplikasi lainnya.
Namun, beberapa tips berikut ini bisa dilakukan untuk mengatasi skoliosis infantil pada anak, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Memantau derajat kelengkungan
Bila lekukan tulang belakang mencapai 10 - 25 derajat, maka anak perlu pengawasan atau pengamatan khusus melalui pemeriksaan fisik dan sinar X. Tujuannya, yaitu untuk mengetahui perkembangan derajat kelengkungan dan lonjakan pertumbuhan anak yang dapat memicu perkembangan skoliosis infantil.
Hal ini dapat membantu lebih dari 50 persen anak-anak dengan skoliosis infantil menjadi lebih baik tanpa pengobatan apa pun.
2. Menggunakan gips
Menggunakan gips merupakan perawatan efektif untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 6 tahun. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gips saat skoliosis paling efektif saat anak berusia di bawah 18 bulan.
Dalam proses pembuatan gips, anak perlu dibius total agar tetap rileks dan diam saat membentuk cetakan. Ya Moms, selain untuk menopang tubuh anak, gips berfungsi untuk memberikan tekanan yang bervariasi sehingga dapat mengembalikan posisi tulang belakang anak menjadi normal. Di samping itu, penggunaan gips yang perlu dilakukan apabila derajat lengkungan mencapai 25 - 40 persen. Ya, hal ini tentunya dilakukan untuk menghindari terjadinya perburukan skoliosis pada anak.
ADVERTISEMENT
3. Latihan fisik
Anak dengan skoliosis infantil juga memerlukan latihan fisik untuk memperbaiki lengkungan tulang belakang, menguatkan tulang, dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Namun, latihan fisik ini tidak boleh dilakukan sembarangan, Moms. Anak harus didampingi oleh ahli fisioterapi dan terapis biokinetik untuk menghindari terjadinya kesalahan gerak atau cedera.
4. Operasi
Jika lengkungan tulang belakang anak sudah mencapai 40 derajat, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah melakukan koreksi bedah atau operasi. Beberapa pilihan bedah yang dapat dilakukan, yaitu fusi tulang belakang, tethering tubuh vertebral, dan tulang rusuk titanium vertikal yang dapat diperluas. Namun, biasanya dokter akan memilih opsi berdasarkan usia anak saat itu, tingkat kelengkungan tulang belakang, dan beberapa pertimbangan medis lainnya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, bila tulang belakang si kecil menunjukkan tanda-tanda tidak normal, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, ya. Sebab, kelengkungan tulang belakang dapat menyebabkan postur tubuh anak tidak normal dan ketidaksejajaran tubuh, sehingga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.