Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, menyebut, bronkopneumonia sering dialami anak usia 2 tahun ke bawah.
"Anak-anak yang usianya di bawah 2 tahun lebih rentan terserang pneumonia karena sistem kekebalan tubuhnya itu masih lemah," kata Dokter Aisya kepada kumparanMOM.
Penyebab Bronkopneumonia pada Anak
Menurut dr. Aisya, bronkopneumonia merupakan satu dari lima penyebab kematian pertama pada anak usia di bawah 5 tahun.
Penyakit tersebut merupakan kondisi inflamasi saat seorang anak mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Kantung udara tersebut terisi oleh cairan maupun pus atau dahak purulen. Gangguan ini dapat menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.
"Ini lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi. Biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia dan hemofilus influenza yang sering ditemukan pada 2/3 dari hasil isolasi kuman," ujar dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
Selain masalah imunitas, ada faktor lain yang bisa menyebabkan seorang anak mengalami pneumonia. Mulai dari trauma pada paru, seperti terbentur, pengobatan antibiotika yang tidak sempurna, hingga sering terpapar asap rokok.
"Dan risiko badan ini bisa meningkat kalau anaknya itu tinggal di lingkungan yang kotor sering terpapar asap rokok kontak langsung dengan penderita pneumonia yang lain," tuturnya.
Gejala Bronkopneumonia pada Anak
Ada beberapa gejala bronkopneumonia pada anak yang perlu orang tua waspadai, yakni batuk berdahak, demam, sesak napas atau napasnya lebih cepat dibanding kondisi normal.
Beberapa cara untuk mencegah bronkopneumonia yakni menghindari kontak dengan penderita pneumonia, melakukan hidup sehat hingga melengkapi vaksinasi.
‘’Vaksinasi di antaranya vaksinasi PCV, vaksinasi Varicella yang dianjurkan pada anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Dan vaksin influenza ini diberikan pada anak sebelum sakit jadi cegahlah penyakit sebelum sakit,’’ pungkas dr. Aisya.
ADVERTISEMENT