Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Puasa di Trimester Ketiga, Ini yang Perlu Ibu Hamil Ketahui
31 Maret 2022 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Usia kehamilan pada trimester ketiga merupakan waktu di mana janin mulai berkembang, dan sudah mendekati waktu persalinan. Namun, beberapa ibu hamil pada trimester ketiga tetap ingin berpuasa penuh karena merasa sehat dan kuat.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Brawijaya Women & Children Hospital, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG, sebenarnya ibu hamil pada trimester ketiga boleh saja berpuasa, asalkan dengan persetujuan dokter. Biasanya, dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan ibu dan janin terlebih dahulu.
“Menjalankan puasa pada usia kehamilan trimester tiga diperbolehkan, asalkan Anda sudah mengantongi izin dokter. Dokter akan cek apakah berat janinnya sudah cukup, kondisi air ketubannya bagus, sehingga bayi tidak berisiko saat ibunya berpuasa,” jelas dr. Dinda pada kumparanMOM, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan ibu hamil trimester tiga saat hendak berpuasa?
Ibu hamil dan janin dalam kondisi sehat
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, sebelum memulai puasa Ramadhan, pastikan Anda dan janin dalam kondisi sehat dulu, Moms.
"Misalnya, saat ibunya sambil bekerja,ungkin bisa dicoba untuk puasa di weekend saja, bisa dilihat sanggup atau enggak. Kalau sanggup, ya bisa dicoba saat hari kerja, tapi jangan setiap hari. Jadi bisa selang-seling. harus mempersiapkan fisik dan nutrisi," jelas dokter yang praktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan, kepada kumparanMOM, Rabu (30/3).
Kebutuhan asupan nutrisi harian harus terpenuhi
Menurut dr. Dinda, jumlah asupan nutrisi yang perlu ibu hamil konsumsi setiap harinya adalah minimal 2.200 kilo kalori. Makronutrien atau nutrisi yang diperlukan berupa karbohidrat, protein, serta lemak.
ADVERTISEMENT
Ketiganya dapat membentuk energi pada tubuh dan membuat tubuh lebih bertenaga. Jumlah kalori yang dibutuhkan bisa dibagi menjadi tiga waktu, yaitu saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih.
Kenapa dibagi menjadi tiga waktu? Ya Moms, karena semakin besar perut Anda, maka napas akan semakin sesak. Hindari makan berlebihan untuk menghindari mual dan muntah setelah makan.
dr. Dinda juga menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur, dan protein juga baik untuk dikonsumsi.
“Yang dibutuhkan itu makanan tinggi serat dan protein, jadi karbohidratnya jangan terlalu tinggi. Bisa diganti nasi merah atau roti gandum," tutur dr. Dinda.
Sementara dr. Ardiansjah menyarankan agar ibu hamil menghindari makan makanan pedas saat berbuka puasa, Moms, karena berisiko menimbulkan masalah pencernaan.
ADVERTISEMENT
"Hindari makan pedas saat buka puasa. Karena, ibu hamil itu daya tahan tubuhnya turun. Jadi, ususnya tidak sekuat orang tidak hamil. Sehingga saat ibu hamil makan makanan pedas akan berpotensi lebih cepat terkena diare dan menimbulkan dehidrasi yang bisa membahayakan janin," jelas dr. Ardiansjah Dara.
Minum air putih cukup
Selain memenuhi nutrisi yang cukup, jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh ya, Moms. Setidaknya, Anda harus mengonsumsi air putih minimal 2 liter per hari, di antara waktu sahur dan buka puasa.
"Kalau orang lagi puasa, biasanya cuma banyak minum sekitar jam 6 sampai 9 malam. Jadi harus dihitung takarannya," ungkap dr. Ardiansjah.
Namun, apabila Anda merasa lemas saat berpuasa, maka segera batalkan puasa Anda, ya! Dan jika kondisi semakin parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT