Ragam Komplikasi Pascapersalinan yang Perlu Ibu Ketahui

31 Oktober 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, Anda dan pasangan sering kali jadi lebih fokus pada perawatan bayi saja. Padahal, Anda juga masih membutuhkan perhatian dan perawatan, Moms. Sebab usai melahirkan, ibu masih berpotensi menghadapi berbagai masalah kesehatan dalam beberapa minggu hingga bulan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mayo Clinic, masalah yang muncul setelah melahirkan tersebut dikenal dengan komplikasi pascapersalinan. Setelah melahirkan, wajar jika Anda merasa lelah dan nyeri. Ibu juga biasanya mengalami kurang tidur, perubahan hormon, hingga masalah menyusui.
Tapi, banyak yang menganggap sepele situasi usai melahirkan. Bahkan 40% ibu tidak kontrol ke dokter 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan karena berbagai kondisi, termasuk kurangnya dukungan dari lingkungan terdekat. Akibatnya, banyak ibu kurang mendapatkan panduan tentang pemulihan setelah melahirkan.

Komplikasi Pascapersalinan yang Umum Terjadi

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyebab umum kematian terkait kehamilan adalah:
-Penyakit yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah alias penyakit kardiovaskular.
-Kondisi medis lain yang sering muncul sebelum melahirkan.
ADVERTISEMENT
-Infeksi serius seperti sepsis.
-Pendarahan hebat setelah melahirkan atau hemoragi.
-Penyakit otot jantung yang disebut kardiomiopati. Kondisi ini membuat jantung sulit memompa darah ke seluruh tubuh.
-Penyumbatan pada salah satu pembuluh darah di paru-paru.
-Gumpalan darah yang mengalir ke paru-paru dari kaki yang disebut emboli paru trombotik. Sering kali menjadi penyebab penyumbatan.
-Tekanan darah tinggi yang disebut hipertensi.
-Masalah dengan obat-obatan yang digunakan untuk mencegah rasa sakit selama persalinan atau operasi.
Ilustrasi ayah, ibu dan bayi. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
Angka kematian akibat komplikasi terkait kehamilan secara keseluruhan sebetulnya rendah. Namun, orang dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, obesitas, atau tekanan darah tinggi, memiliki risiko kematian karena masalah ini. Jika Anda memiliki faktor risiko ini, sebaiknya jaga kesehatan lebih ekstra usai melahirkan.
ADVERTISEMENT

Tanda-tanda Ibu Harus Segera Hubungi Dokter

Banyak komplikasi pascapersalinan bisa diobati jika ditemukan sejak dini. Oleh karena itu, Anda harus mencari pertolongan dokter apabila mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas atau sesak napas, kelelahan ekstrem yang tidak membaik dengan istirahat, kejang hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda.
Selain itu, Anda perlu menghubungi dokter jika mengalami:
-Pendarahan selama satu jam lebih atau keluarnya gumpalan darah berukuran besar.
-Luka akibat operasi yang tidak kunjung sembuh.
-Kaki yang berubah warna, membengkak dan terasa nyeri atau hangat saat disentuh.
-Demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.
-Sakit kepala yang tidak kunjung membaik bahkan setelah minum obat.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebut, ibu sebaiknya menjadikan perawatan pascapersalinan sebagai proses yang berkelanjutan. Artinya, idealnya Anda melakukan kunjungan ke dokter beberapa kali setelah melahirkan ya, Moms.
ADVERTISEMENT