Remaja Putri Saat Ini Lebih Cepat Alami Menstruasi Pertama, Apa Penyebabnya?

8 Juni 2024 13:34 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak praremaja. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak praremaja. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di usia berapa Anda mengalami menstruasi untuk pertama kalinya? Pengalaman setiap anak perempuan bisa berbeda-beda. Tetapi, penelitian menyebut usia anak mengalami menstruasi pertama semakin cepat jika dibandingkan generasi-generasinya. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, dikutip dari Healthline, baru-baru ini dilakukan studi dengan menganalisis lebih dari 71.000 wanita di Amerika Serikat dengan menggunakan aplikasi Apple Research.
Para peneliti mencoba untuk meneliti usia menarche atau menstruasi pertama para respondennya. Dalam temuan yang diterbitkan dalam JAMA Network Open pada 29 Mei 2024, menunjukkan rata-rata usia menarche mengalami penurunan, Moms. Dari mereka yang lahir pada tahun 1950-1969 yang rata-rata menstruasi pada usia 12,5 tahun, menjadi 11,9 tahun pada mereka yang lahir tahun 2000-2005.
Artinya, perempuan yang lahir pada awal 2000-an mulai menstruasi enam bulan lebih awal, dibandingkan wanita yang lahir tahun 1950-1960-an.
Peneliti juga menemukan usia menarche saat ini lebih mungkin terjadi sebelum usia 11 tahun, --yang oleh penulis digolongkan 'early' atau 'lebih awal'. Dari angka 8,6 persen pada mereka yang lahir tahun 1950-1960-an menjadi 15,5 persen pada perempuan yang lahir tahun 2000-an awal.
ADVERTISEMENT
Hasil serupa juga ditemukan pada kelompok 'very early' atau 'sangat awal' sebelum usia 9 tahun, yang bahkan meningkat dua kali lipat dari 0,6 persen menjadi 1,4 persen.
Tak hanya itu, kini rata-rata perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat siklus menstruasinya teratur. Pada wanita yang lahir tahun 1950-1960-an, sekitar 76 persen mencapai siklus haid teraturnya dalam waktu dua tahun. Namun, angka ini menurun jadi 56 persen pada mereka yang lahir di awal 2000an.
Pergeseran usia ini paling banyak dialami oleh orang kulit hitam, non-Hispanik, orang Asia, dan beberapa ras lainnya. Serta, mayoritas dialami oleh kelompok sosial ekonomi rendah.

Kenapa Sih Usia Menstruasi Pertama Begitu Penting?

Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock
Usia menarche merupakan indikator utama kesehatan perempuan. Dan pergeseran usia pertama kali menstruasi ini dianggap sangat memprihatinkan. Sebab, ini bisa berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Misalnya, penelitian menunjukkan perempuan yang mulai menstruasi pertama pada usia yang cukup muda atau terlalu lambat, maka bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Termasuk serangan jantung, stroke, dan peningkatan kasus rawat inap karena gagal jantung. Lalu juga bisa berisiko meningkatkan kanker tertentu, seperti kanker payudara dan kanker endometrium.
Selain risiko penyakit, wanita yang mengalami menarche dini juga berisiko untuk hamil atau tertular penyakit menular seksual sebelum usia 18 tahun. Begitu juga risiko keguguran akan meningkat.
Di sisi lain, perempuan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai keteraturan menstruasi lebih mungkin mengalami penurunan kesuburan, serta memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Dalam sebuah editorial yang diterbitkan bersamaan dengan penelitian ini, Asisten Profesor Epidemiologi Columbia University, Lauren C. Houghton, PhD, menggarisbawahi pentingnya temuan studi ini.
ADVERTISEMENT
"Usia saat menarche dan keteraturan siklus menstruasi adalah dua faktor reproduksi yang mencerminkan kesehatan suatu populasi secara keseluruhan," ucap Houghton.
Hal senada juga diungkapkan dokter spesialis kandungan di Santa Monica, California, Sheryl Ross, MD. "Menstruasi adalah barometer kesehatan seseorang secara keseluruhan," kata Ross yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
"Menarche yang terjadi lebih awal dikaitkan dengan peningkatan paparan estrogen dan komplikasi medis lainnya, termasuk haid tidak teratur, penyakit jantung, stroke, kanker payudara, dan kematian dini," lanjut dia.
Ross menyebut pubertas dini ini mungkin bisa berkaitan dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan sosial, gangguan makan, hingga penyalahgunaan zat.

Mungkinkah Risiko Menstruasi Dini Juga Disebabkan karena Obesitas?

Ilustrasi produk menstruasi, pembalut dan tampon. Foto: Shutterstock
Menurut penelitian, hampir setengah dari perubahan ini atau sekitar 46 persen kasus disebabkan oleh meningkatnya prevalensi obesitas pada masa kanak-kanak di Amerika Serikat. Menurut Ross, jumlah lemak tubuh yang dimiliki seorang gadis muda dapat dikaitkan dengan awal mula menstruasinya.
ADVERTISEMENT
"Kelebihan berat badan atau obesitas bisa menyebabkan menarche lebih dini. Epidemi obesitas yang memengaruhi jutaan anak, salah satu penyebabnya adalah menarche dini.
Beberapa faktor lain yang diyakini peneliti juga berperan adalah paparan logam, bahan kimia yang mengganggu endokrin, hingga polusi udara juga bisa menyebabkan terjadinya menarche lebih cepat.
Dan yang saat ini masih terus disoroti juga pola makan, Moms. Studi sebelumnya menyimpulkan bahwa perempuan muda yang minum kafein dan minuman ringan dengan pemanis buatan lebih besar kemungkinannya untuk mengalami menarche lebih awal. Dalam temuan tersebut, gula dalam soda dapat memicu pelepasan insulin yang dapat memengaruhi kadar hormon seks.
Untuk mencegah risiko-risiko berbahaya tadi, Ross pun menyampaikan beberapa perubahan gaya hidup untuk membantu anak-anak perempuannya.
ADVERTISEMENT
"Mengingat epidemi obesitas pada masa kanak-kanak, orang tua dapat mengajari anak untuk makan makanan yang sehat dan seimbang. Lalu menghindarkan makanan cepat saji, makanan tinggi lemak dan natrium, mendorong olahraga teratur, hingga mengelola stres sebagai rutinitas sehari-hari," jelas Ross.
"Dan komunikasikan ke anak tentang cara makan yang baik, serta berkomitmen pada gaya hidup yang sehat sejak usia dini karena dapat mendorong kehidupan dan penuaan yang lebih sehat," tutup dia.