Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Riset: Pernikahan yang Harmonis Berdampak Baik pada Kesehatan Wanita
20 Mei 2022 20:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebuah sebuah studi menyatakan wanita yang menyebut pernikahannya sangat memuaskan menunjukkan kecenderungan kondisi kesehatan yang lebih baik. Mulai dari kesehatan jantung, gaya hidup yang lebih sehat dan lebih sedikit mengalami masalah emosional.
"Wanita yang memiliki pernikahan berkualitas tinggi mendapatkan banyak manfaat. Mereka cenderung tidak terkena penyakit jantung di masa yang akan datang. Wanita yang puas juga melaporkan lebih banyak mendapat dukungan sosial, tidak menjadi seseorang pemarah, depresi atau mengalami kecemasan," kata Profesor Psikologi dari San Diego State University, Linda C. Gallo, PhD, dikutip dari WebMD.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gallo dan beberapa rekannya, dari 490 wanita berusia 40 tahunan dan hampir semuanya menikah, hasilnya menunjukkan wanita yang kurang atau tidak puas dengan pernikahannya cenderung memiliki masalah kesehatan. Sebaliknya, wanita yang bahagia dengan pernikahannya memiliki kondisi kesehatan yang baik meskipun umurnya semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Makna Pernikahan yang Sehat Bagi Suami dan Istri
Pernikahan adalah bagian penting dari hubungan yang lebih berkomitmen. Meski begitu, bisa saja ada perbedaan pandangan makna pernikahan bagi pria dan wanita. Menurut Asisten Profesor di Departemen Ekologi Manusia Universitas Texas, Timothy J. Loving, suami selalu mengidentifikasi istrinya sebagai pendukung utama mereka yang bisa diajak bicara kapan pun. Sementara wanita membutuhkan dukungan lebih banyak selain dari suami.
Menurut Psikolog Universitas Boston, Deborah Belle, EdD., salah satu alasannya karena wanita lebih sensitif terhadap aspek-aspek kehidupan pernikahan ketimbang suaminya. Menurutnya, rata-rata suami mendapatkan lebih banyak dukungan dari istrinya, ketimbang rata-rata istri mendapatkan hal serupa dari suaminya.
"Yang paling mencolok adalah pria sangat bergantung hubungan pada istrinya. Sedangkan perempuan mengkhususkan dirinya sebagai pemberi dukungan. Sering kali perempuan mendedikasikan hidup mereka untuk memberikan dukungan bagi orang lain," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu dipahami lagi karena bukan berarti suami maupun istri tidak bisa menjadi pasangan yang suportif. Dengan terus mendukung satu sama lain, Anda dan suami bisa menjadi pasangan yang luar biasa, Moms.