Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Riset Ungkap Bayi Bisa Belajar Bahasa Sejak di Dalam Kandungan
22 September 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mendengar bayi mulai mengoceh di usia 6 sampai 8 bulan menjadi salah satu momen istimewa untuk kebanyakan orang tua. Hal ini merupakan salah satu tonggak penting perkembangan bahasanya. Namun tahukah Anda, sebenarnya kemampuan bahasa telah dipelajari sejak bayi di dalam kandungan !
ADVERTISEMENT
Ya Moms, melalui satu penelitian di Amerika Serikat para ilmuwan menemukan fakta bahwa bayi yang baru lahir beberapa jam dapat membedakan antara suara dari bahasa ibu atau bahasa daerah mereka dan bahasa asing.
Mengutip laman University of Washington, penelitian tersebut lantas dikembangkan dan diketahui bahwa ternyata bayi mulai menyerap bahasa bahkan saat masih dalam kandungan. Lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya!
Perkembangan Bahasa Bayi di dalam Kandungan
The New York Times melansir, bayi di dalam kandungan kadang-kadang merespons suara-suara antara minggu ke-24 dan ke-30 kehamilan. Sementara bayi baru lahir dapat mengenali suara yang biasa mereka dengar dalam rahim selama trimester terakhir, terutama suara dalam bahasa ibu.
Untuk menunjukkan hal ini, penelitian dilakukan kepada 40 bayi yang berusia 30 jam di Swedia dan Washington. Mereka didengarkan suara dari berbagai bahasa, salah satunya bahasa ibu.
ADVERTISEMENT
Para peneliti mengukur minat bayi pada bahasa yang berbeda dengan berapa lama mereka mengisap dot yang disambungkan ke komputer. Isapan yang lebih lama menunjukkan bahwa bayi sedang belajar, sedangkan isapan yang lebih pendek menunjukkan bahwa mereka sudah terbiasa dengan bahasa tersebut.
Baik di AS dan Swedia, bayi-bayi tersebut mengisap empeng mereka lebih lama saat bahasa asing dimainkan, daripada yang mereka lakukan untuk bahasa ibu mereka.
Dalam studi yang dilakukan Jiyoun Choi, seorang mahasiswa doktoral di Institut Max Planck untuk Psikolinguistik di Belanda, yang diterbitkan Royal Society Open Science, dia dan teman-temannya mengamati orang dewasa yang berbahasa Belanda. Beberapa di antaranya diadopsi dari Korea, tetapi tidak ada yang bisa berbahasa Korea.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan bahwa orang yang lahir di Korea dan diadopsi sebagai bayi atau balita oleh keluarga Belanda, mampu mengatakan bahasa Korea jauh lebih baik daripada orang dewasa yang lahir dari keluarga Belanda.
Dengan kata lain, bahasa yang didengar sebelum lahir dan pada bulan-bulan pertama kehidupan telah mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengucapkan bahasa ibu.
Menarik sekali, ya! Sehingga, perbanyak komunikasi dengan bayi yang ada di dalam perut Anda. Bisa dengan mengajaknya mengobrol atau mendengarkan musik, agar si kecil bisa lebih cepat memahami bahasa yang orang tuanya ucapkan.