Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menyambut kelahiran sang buah hati adalah momen yang dinantikan pasangan suami istri. Selain penasaran dengan bentuk wajahnya, pastinya Anda ingin terus memeluk dan menggendong si kecil kan? Tidak ada salahnya melakukan hal tersebut, tetapi perlu dipahami dulu cara menggendong bayi sesuai usianya, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebab jika poisisi menggendong bayi tidak tepat, bisa mempengaruhi perkembangan fisik, motorik, psikologis, dan emosi bayi. Ada banyak jenis model gendongan bayi yang bisa ditemukan, mulai dari gendong menghadap depan, luar, belakang, hingga samping.
Ya Moms, menggendong hadap samping merupakan cara menggendong yang cukup sering dilakukan oleh para ibu. Menurut Konsultan Menggendong, Thiva Lathifah, gendong bayi hadap samping memiliki beberapa manfaat, salah satunya membantu bayi mengenal lingkungan sekitar dan berlindung dari rasa takut.
“Kalau gendong ke luar dia menghadapi dunianya sendiri, kalau hadap samping dan dia merasa takut sama sekitarnya, dia masih bisa bersandar di dada ibu, bisa juga melihat wajah kita orang yang dia kenal, jadi dia masih punya tempat berlindung,” kata Thiva dalam laman instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
Lantas, sejak usia berapa dan sampai usia berapa bayi boleh digendong samping?
Kata Ahli soal Waktu yang Tepat untuk Bayi Boleh Digendong Samping
Menurut Konsultan Menggendong, Golda, bayi boleh mulai digendong samping saat sudah mempunyai kekuatan untuk menopang kepalanya sendiri. Biasanya, hal tersebut dapat dilakukan pada usia 3-4 bulan.
“(Gendong samping) direkomendasikan ketika bayi sudah kuat menopang kepalanya sendiri, biasanya di usia 3-4 bulan,” kata Golda, saat dihubungi kumparanMOM, Senin (19/9).
Lebih lanjut, Golda menegaskan bahwa tidak ada batasan usia sampai kapan bayi boleh digendong samping. Artinya, gendong samping boleh dilakukan sampai kapan pun selama penggendongnya kuat. Oleh sebab itu, pastikan untuk menggunakan jenis gendongan yang aman dari risiko anak jatuh, serta nyaman digunakan untuk bayi atau anak dan penggendong.
ADVERTISEMENT
“Sebelum menggendong, pastikan bayi sudah memiliki kontrol kepalanya. Dan, pastikan untuk menggunakan jenis gendongan yang aman dari potensi bayi jatuh, dan nyaman untuk bayi dan juga penggendong,” tegas Golda.
Tak hanya memperhatikan usia, Anda juga disarankan untuk menggendong bayi dengan posisi M-shape, yaitu tubuh bayi berada pada posisi tegak dan kakinya membentuk huruf M yang lebih tinggi dari bokongnya. Ya Moms, posisi ini perlu dilakukan sedini mungkin untuk mendukung bentuk fisiologis bayi. Oleh karena itu, posisi menggendong bayi yang tepat juga berperan untuk mengoptimalkan perkembangan otot, tulang leher, serta punggung bayi.