Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, tidak jarang kita menemukan narasi-narasi yang tidak sesuai dengan tujuan dan manfaat imunisasi pada anak. Salah satunya adalah anak sering diimunisasi justru berbahaya bagi kesehatannya. Benarkah?
Tentu kabar yang beredar itu tidak benar ya, Moms!
"Di media sosial bilang kalau sering imunisasi berbahaya untuk anak? Hasil penelitian di banyak negara sejak puluhan tahun, kalau sering diimunisasi justru menguntungkan. Karena akan meningkatkan kekebalan spesifik," tutur Anggota Satgas Imunisasi IDAI, Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp.A (K), Msi, dalam webinar 'Bersama Menuju Generasi Sehat dengan Imunisasi' yang ditayangkan di YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (16/5).
Menurut Prof. Soedjatmiko, narasi yang banyak beredar itu bukan berdasarkan hasil penelitian para ahli. Sehingga, tidak perlu diperhatikan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Kalau cuma sekali [disuntik], maka kekebalan naik, turun lagi. Jadi kalau diimunisasi berulang-ulang justru kekebalannya akan tetap tinggi. Tapi kalau cuma sekali, ya akan turun lagi. Jadi tidak betul kalau sering imunisasi berbahaya untuk anak,"
Maka dari itu, Prof. Soedjatmiko berharap masalah kelengkapan imunisasi pada anak ini perlu menjadi perhatian bersama, dan tidak hanya pada orang tua, tetapi juga keluarga besar lainnya. Sebab, bila anak tidak mendapat imunisasi yang lengkap, maka ia rentan terinfeksi penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah lewat imunisasi.
Penyakit-penyakit yang Bisa Dicegah Lewat Imunisasi
Nah Moms, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) menuturkan setidaknya ada 18 penyakit yang bisa menyerang anak, dan sekarang bisa dicegah dengan pemberian vaksin.
ADVERTISEMENT
"Saya ingatkan karena banyak ayah, ibu, nenek, kakek yang sibuk bekerja di kantor tidak tahu bahwa banayak penyakit berbahaya, ada sekitar 18, yang bisa menyerang anak cucu kita," tutur Prof. Soedjatmiko.
18 penyakit yang dimaksud Prof. Soedjatmiko beserta jenis vaksinnya adalah:
1. Hepatitis B (radang hati, sakit kuning, hati rusak)
2. TBC atau tuberkulosis (radang paru, otak, kelenjar, tulang)
3. Polio (lumpuh, cacat)
4. Pneumonia (radang paru)
5. Difteri (jalan napas tersumbat, otot jantung rusak)
6. Pertusis (batuk lama/rejan, batuk 100 hari)
7. Tetanus (kaku otot mulut, punggung, perut, dada, tidak bisa makan atau bernapas)
ADVERTISEMENT
8. Hib (radang otak, radang paru)
9. Muntah berak (diare, kekurangan cairan tubuh, dehidrasi berat)
10. Influenza (demam, batuk pilek, sesak, radang paru)
11. Campak (radang paru, diare, radang otak)
12. Rubella (janin di dalam kandungan berisiko: otak kecil, buta, tuli, jantung bocor)
13. Japanese Enchepalitis (radang otak melalui gigitan nyamuk)
14. Varisela (cacar air)
15. Hepatitis A (radang hati oleh virus Hepatitis A)
16. Tifoid (radang usus)
17. Dengue (demam berdarah dengue, pengentalan darah, perdarahan oleh virus Dengue)
18. Kanker leher rahim
"Yang bisa menghasilkan antibodi spesifik adalah vaksin. Karena setiap vaksin merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi yang spesifik sesuai vaksinnya. Sedangkan kebersihan, ASI, gizi, dll tidak menghasilkan antibodi spesifik untuk mematikan bakteri dan virus," tutup dia.
ADVERTISEMENT