Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Studi: Cuci Hidung Pakai Larutan Garam, Anak Sembuh Pilek 2 Hari Lebih Cepat
11 September 2024 13:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, bila ingin si kecil lebih cepat sembuh dari pileknya, maka Anda bisa mencoba gunakan larutan garam atau NaCl. Menggunakan larutan garam untuk menyembuhkan pilek sudah banyak diakui ahli.
Sebuah penelitian terbaru yang dikeluarkan University of Edinburgh telah membuktikannya, Moms. Profesor Steve Cunningham yang terlibat dalam penelitian ini menjelaskan, obat tetes hidung yang berisi larutan garam terbukti bisa mengurangi obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh anak-anak.
Para peneliti pun menyebut larutan garam dapat mengurangi durasi pilek hingga dua hari. Ya Moms, gejala pilek bisa berlangsung selama rata-rata enam hari setelah menggunakan obat tetes hidung dengan larutan garam. Dibandingkan dengan anak yang menggunakan obat pilek biasa, durasi pileknya bisa berlangsung hingga delapan hari.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak bisa mengalami hingga 10-12 kali infeksi saluran pernapasan atas --atau yang kami sebut pilek-- per tahun. Yang tentunya dapat berdampak pada keluarga mereka," jelas Cunningham dikutip dari Sky News.
Diakui, memang beberapa obat bisa membantu meredakan gejala pilek, seperti parasetamol dan ibuprofen. Tetapi, ada terapi air garam yang dapat mempercepat penyembuhan pilek.
"Kami menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan obat tetes hidung dengan air garam, akan mengalami gejala pilek selama rata-rata enam hari. Sedangkan mereka yang mendapatkan perawatan biasa, mengalami gejala selama delapan hari.
Cara ini juga dapat mengurangi kemungkinan penularan flu pada anggota keluarga lainnya.
"Mengurangi durasi pilek pada anak berarti lebih sedikit orang di rumah yang terserang pilek. Sehingga, kelas dapat memengaruhi seberapa cepat anggota keluarga seisi rumah memiliki kesehatan yang lebih baik, dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa," tutur Cunningham.
ADVERTISEMENT
Mengapa harus garam? Sebab, garam terdiri dari natrium dan klorida. Klorida digunakan oleh sel-sel yang melapisi hidung dan tenggorokan untuk menghasilkan asam hipoklorit di dalam sel, yang digunakan untuk melindungi diri dari infeksi virus.
Namun, Cunningham mengingatkan agar larutan garam yang digunakan tidak boleh dibuat sendiri. Sebab, perlu ada konsentrasi air garam khusus agar bisa bekerja dengan tepat.
"Dengan memberikan klorida yang lebih banyak pada sel-sel lapisan, maka dapat membantu sel-sel memproduksi lebih banyak asam hipoklorit. Yang nantinya membantu menekan replikasi virus, serta mengurangi lamanya infeksi virus karena durasi gejala," kata Cunningham.
Penelitian yang dilakukan University of Edinburgh melibatkan 407 anak berusia hingga 6 tahun, kemudian dipresentasikan pada European Respiratory Society Congress di Vienna.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian tersebut, sekitar 301 anak terserang flu. Dan 150 anak di antaranya diberi larutan garam dan diajarkan untuk membuat serta meneteskan air garam tersebut ke hidung mereka. Sementara 151 anak lainnya mendapat perawatan biasa dengan obat-obatan.
Hasilnya, pada anak-anak yang diberi obat tetes air garam, maka lebih sedikit keluarga (46 persen) yang melaporkan anggotanya terserang flu dibandingkan dengan pengobatan umum (61 persen).
Dan sekitar 82 persen orang tua menyatakan obat tetes hidung membantu anak mereka sembuh lebih cepat dari pileknya. Sementara 81 persen mengatakan mereka akan tetap menggunakan obat tetes hidung setelahnya.
Sementara itu, peneliti dari National Heart and Lung Institute di Imperial College London, Dr Matthew Siggins, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengungkapkan pendapatnya. Penelitian tersebut menunjukkan tingkat keberhasilannya dalam mengurangi durasi gejala, meskipun sembuhnya hanya 'sedang'.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, hasil uji coba tersebut sesuai dengan penelitian yang lebih besar pada orang dewasa, seperti yang dilakukan oleh University of Southampton. Yang juga menunjukkan penggunaan air garam rata-rata dapat mengurangi gejala pilek sekitar dua hari.