Studi: KB IUD Bisa Cegah Kanker Ovarium

22 September 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KB IUD. Foto: New Africa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KB IUD. Foto: New Africa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
KB IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling populer dalam beberapa waktu terakhir. Nah Moms, ternyata KB IUD tidak hanya efektif mencegah kehamilan, namun juga bisa mencegah kanker ovarium, lho!
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian yang dipublikasi di jurnal milik American College of Obstetricians and Gynecologists pada 2019, wanita yang menggunakan IUD memiliki risiko 32% lebih rendah terkena kanker ovarium.
Yang Perlu Diketahui tentang Kanker Ovarium
Ilustrasi kesadaran kanker. Foto: Jo Panuwat D/Shutterstock
American Cancer Society memprediksi, hampir 20.000 wanita di AS akan didiagnosis mengidap kanker ovarium sepanjang tahun 2023.
“Kanker ovarium terus menjadi kanker yang menantang karena sebagian besar kanker ini masih terdiagnosis pada stadium akhir,” kata Elena Ratner, MD , ahli onkologi ginekologi di Yale Cancer Center, dikutip dari Motherly.
Tidak seperti papsmear yang dapat mendeteksi kanker serviks, sejauh ini tidak alat yang terbukti dapat mendeteksi dini kanker ovarium.
“Hasil uji coba besar yang telah lama ditunggu-tunggu baru-baru ini menegaskan bahwa tes skrining belum mampu meningkatkan angka kematian akibat kanker ovarium secara keseluruhan seperti yang terjadi pada kanker serviks,” kata Sarah Adams, MD, profesor dan pakar klinis V Foundation di Divisi Onkologi Ginekologi di Pusat Kanker Komprehensif Universitas New Mexico.
ADVERTISEMENT
Ratner juga menyampaikan bahwa gejala kanker ovarium cukup rumit karena memiliki kesamaan dengan banyak kondisi lainnya. Kembung, cepat merasa kenyang saat makan, sakit perut, dan perubahan kebiasaan buang air besar dapat dengan mudah dianggap sebagai masalah yang berhubungan dengan hormon atau pencernaan, namun hal ini juga berpotensi menjadi tanda bahaya kanker ovarium.
“Perbedaan antara wanita yang akhirnya menderita kanker ovarium adalah wanita tersebut mengalami gejala-gejala ini setiap hari selama setidaknya dua minggu setiap bulannya,” jelasnya.

Mengapa IUD Bisa Mencegah Kanker Ovarium?

Ilustrasi KB IUD. Foto: mariakray/Shutterstock
Alasan mengapa IUD berpotensi menurunkan risiko kanker ovarium sangatlah kompleks dan belum sepenuhnya dipahami. “Meskipun beberapa IUD dianggap mengurangi risiko kanker ovarium karena mereka mengelusi (mengekstraksi) bentuk hormon progesteron di dalam rahim, meta-analisis menunjukkan bahwa IUD non-hormonal juga dikaitkan dengan penurunan angka kanker ovarium,” kata Dr Adams.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, rendahnya risiko bukan hanya disebabkan oleh perubahan hormon. Dr Ratner mengatakan penulis penelitian menyarankan beberapa kemungkinan mengapa IUD mungkin berhubungan dengan rendahnya risiko kanker ovarium.
Progesteron ekstra dari IUD hormonal dapat menambah perlindungan, namun IUD juga dapat membentuk semacam perisai terhadap zat berbahaya yang diketahui menyebabkan kanker. IUD juga dapat mengurangi pergerakan cairan menstruasi kembali ke rongga panggul (disebut menstruasi retrograde dan juga terkait dengan endometriosis) dan pergerakan sel-sel endometrium dari lapisan rahim yang dapat mempengaruhi risiko kanker.
Saat ini masih memerlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara IUD dan penurunan angka kanker ovarium. Namun penelitian ini dapat memotivasi lebih banyak perempuan untuk mempertimbangkan IUD sebagai pilihan alat kontrasepsi, terutama jika mereka berisiko lebih tinggi.
ADVERTISEMENT

Faktor Risiko Kanker Ovarium

Ilustrasi ovarium. Foto: Shutter Stock
Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker ovarium merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kanker ovarium, seiring dengan usia, obesitas, endometriosis, atau mutasi gen. Ratner dan Dr. Adams sepakat bahwa cara paling penting untuk mengurangi risiko kanker ovarium adalah mengetahui riwayat keluarga dan genetika Anda.
“Kami selalu bertanya tentang riwayat kanker ovarium, payudara, melanoma, pankreas, dan prostat,” kata Dr. Ratner. “Tes genetik mudah didapat dan terjangkau untuk menentukan gen Anda.” Menyusui dan memiliki banyak anak juga mengurangi risikonya.
Pil juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker ovarium. “Selain itu, literatur menunjukkan bahwa penggunaan pil KB secara signifikan menurunkan risiko kanker,” kata Dr. Ratner.
“Wanita mana pun yang telah menggunakan pil KB selama lima tahun kapan pun dalam hidupnya mengalami penurunan risiko kanker ovarium sebanyak 50%," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Gunakan IUD adalah Cara Sederhana untuk Kurangi Risiko Kanker

Kita mungkin belum memahami mekanisme pasti bagaimana IUD mengurangi risiko kanker ovarium, namun hasil ini menjanjikan. Dr. Adams menyampaikan bahwa penelitian tentang kanker ovarium terus mengalami kemajuan, mengutip karyanya dalam rencana pengobatan uji klinis yang menargetkan mutasi gen dan meningkatkan respons sistem kekebalan.
Sementara itu, memilih IUD untuk alat kontrasepsi bisa menjadi cara sederhana untuk mengurangi risiko kanker ovarium, namun berkonsultasi dengan OB-GYN Anda adalah cara terbaik untuk memastikan pilihan tersebut tepat untuk tubuh Anda.