Suami Suka Pulang Larut Malam, Bagaimana Istri Menyikapinya?

Suami Suka Pulang Larut Malam, Bagaimana Istri Menyikapinya? Foto: metamorworks/Shutterstock

Berbagai alasan membuat suami harus pulang lebih larut dari biasanya. Bisa karena harus menyelesaikan pekerjaan kantornya, berencana menemui rekannya atau ingin melakukan hobi sepulang kerja. Namun, bila suami hampir setiap hari pulang larut malam, Anda mungkin akan mengkhawatirkannya.

Ya Moms, ketika pasangan pulang larut malam tanpa memberi tahu alasannya kepada istri, maka bisa berisiko menimbulkan perselisihan, ketidakpercayaan, maupun kecemasan. Jika tidak ada komunikasi, tidak sedikit yang akhirnya memicu gejolak pada hubungan rumah tangga.

Meski begitu, cobalah untuk tenang dan mencari tahu alasan kenapa suami kerap pulang larut malam. Dengan memahami alasannya, Anda dan pasangan akan mencoba memahami atau mencari solusi bagaimana menyikapinya.

Dilansir laman Marriage, berikut adalah lima hal yang sering jadi alasan suami suka pulang telat hingga larut malam:

1. Beban Pekerjaan

Tidak jarang suami memiliki beban pekerjaan di kantor yang membuatnya terpaksa pulang larut malam. Tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan atau ingin memenuhi target sesuai tenggat waktunya, ini adalah alasan yang cukup lumrah dalam dunia pekerjaan.

2. 'Kewajiban' Sosial

Terkadang, suami memiliki 'kewajiban' harus berkumpul dengan teman, rekan kerja, atau acara perusahaan sepulang kerja. Secara tidak disadari, kewajiban ini bisa menyita waktu suami yang sebenarnya mungkin memiliki niat pulang ke rumah tepat waktu.

3. Waktu untuk Sendiri

Setelah seharian beraktivitas, beberapa suami mungkin sedang ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Misalnya, sekadar makan malam dengan tenang, sebelum kembali ke rumah dan bertemu dengan keluarganya.

Ilustrasi pria menyendiri saat patah hati. Foto: Shutter Stock

4. Menghindari Masalah Rumah Tangga

Sedang memiliki konflik dengan istri? Mungkin kondisi itulah yang membuat suami enggan pulang cepat-cepat untuk menghindar pembahasan tersebut, Moms. Bila memang masalah ini yang membuat suami pulang telat malam, maka Anda perlu mendiskusikan bersama sehingga bisa ditangani lebih tterbuka dan jujur.

Sebab, penelitian menunjukkan konflik rumah tangga yang belum terselesaikan, maka cenderung akan terus muncul kembali. Jika tidak ditangani dengan baik, konflik rumah akan akan semakin memperburuk hubungan.

5. Hobi dan Minat

Melakukan aktivitas-aktivitas favorit sepulang kerja juga bisa menjadi salah satu alasannya. Suami bergabung bersama teman-temannya melakukan aktivitas kesukaan mereka.

Bagaimana Menyikapi Suami yang Kerap Pulang Larut Malam?

Mungkin Anda kesal ketika suami pulang larut malam tanpa memberi tahu alasannya. Agar tidak menyebabkan masalah, maka coba bahas situasi ini bersama suami, dengan tips berikut ini:

Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock

Komunikasi Terbuka

Mulailah dengan mengungkapkan perasaan Anda dengan jelas dan tanpa menyalahkan suami terlebih dahulu. Hal ini akan mendorong suami juga membagikan alasannya mengapa ia pulang telat. Dan bila kebiasaan suami telah memengaruhi Anda secara emosional, sampaikan juga dampak yang telah Anda hadapi.

Pahami Alasannya

Ketika suami mau terbuka tentang alasannya pulang terlambat, maka cobalah untuk menunjukkan empati dan memahaminya. Baik ketika suami lagi stres karena pekerjaan, kebutuhan, atau ingin punya waktu sendiri. Setelah mendengar alasannya, Anda bisa memberikan beberapa solusi yang dapat membantunya.

Jadwalkan Waktu Berkualitas

Memberi jeda bagi suami punya waktu sendiri adalah sesuatu yang diperlukan. Meski begitu, Anda juga perlu mengingatkan bahwa sebagai pasangan, kalian harus punya waktu berkualitas bersama. Sehingga, rencanakan waktu kencan atau aktivitas rutin yang bisa dilakukan bersama, sehingga hubungan rumah tangga tetap kuat dan harmonis.

Ciptakan Hubungan yang Menyenangkan

Terkadang, suami pulang larut malam merupakan pertanda ia sedang tidak nyaman, baik hubungan rumah tangga, pekerjaan, atau masalah lain. Katakan pada suami, Anda akan berusaha selalu menemani dan siap menjadi tempatnya bercerita. Sehingga, suami akan bersikap terbuka atau jujur tentang perasaan, keinginan, atau hal-hal yang sedang diinginkannya.