Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun plasenta juga bisa saja mengalami masalah kesehatan, seperti terlepas dari dinding rahim, baik seluruhnya atau sebagian. Kondisi ini kemudian disebut juga sebagai solusio plasenta atau placental abruption.
Hal tersebut dapat menurunkan atau menghalangi suplai oksigen dan nutrisi ke bayi, dan menyebabkan pendarahan hebat pada ibu. Sehingga, Anda perlu mengetahui apa saja tanda-tanda plasenta lepas agar bisa lebih waspada.
Tanda-tanda Plasenta Lepas pada Ibu Hamil
Salah satu tanda utama plasenta terlepas dari rahim adalah kram dan pendarahan vagina yang gelap dan juga berat. Pendarahan vagina ini dapat bervariasi dan bukan indikasi seberapa jauh plasenta telah terlepas.
Nyeri juga dapat terasa ringan hingga seperti kontraksi yang kuat, dan sering dimulai secara tiba-tiba. Namun, seperti dikutip dari Premier Health, 20 persen ibu hamil tidak mengalami pendarahan, karena plasenta dapat menjebak darah di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mayo Clinic, dalam beberapa kasus, plasenta juga bisa saja terlepas secara perlahan, yang dapat menyebabkan pendarahan vagina ringan dan tidak teratur. Jika hal ini terjadi, perkembangan bayi di dalam kandungan pun akan terganggu, dan menyebabkan cairan ketuban rendah atau komplikasi lainnya.
Selain tanda-tanda tersebut, berikut beberapa tanda yang bisa Anda rasakan jika plasenta terlepas dari rahim:
Jika Anda mengalami salah satu tanda tersebut, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG. Solusio plasenta juga bisa dibagi menjadi beberapa tingkat keseriusan, berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT