Tips agar Anak Laki-laki Bisa Mengelola Emosinya dengan Tepat

24 November 2024 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu dan anak laki-laki. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu dan anak laki-laki. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak laki-laki dan perempuan tentu punya tantangannya masing-masing. Dalam mengasuh anak laki-laki, misalnya, faktor lingkungan kerap membuat mereka memiliki stereotip khusus. Misalnya saja, anak laki-laki tidak boleh menangis atau anak laki-laki harus jadi sosok yang selalu kuat.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hal itu terkadang menjadi penyebab anak laki-laki cenderung tertutup dan kurang ekspresif. Padahal, anak laki-laki boleh saja menangis saat sedih karena pada dasarnya semua emosi yang dirasakan si kecil adalah valid.
Dalam mengasuh anak laki-laki, ayah dan ibu punya peran yang sama penting. Ayah umumnya akan jadi contoh si kecil sebagai sosok yang maskulin. Sementara ibu, juga punya peran untuk mendidik anak jadi pribadi yang penuh kasih dan bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, mengutip iMom, tak ada salahnya sering mengajukan beberapa pertanyaan ini kepada anak laki-laki, agar si kecil bisa belajar mengelola emosi dan tumbuh jadi pribadi yang bertanggung jawab.

Pertanyaan untuk Anak Laki-laki agar Bisa Belajar Mengelola Emosi dengan Tepat

1. Bagaimana Perasaanmu?
ADVERTISEMENT
Beberapa anak laki-laki mungkin jarang secara langsung menunjukkan perasaannya. Hal itu mungkin ia contoh dari ayahnya. Ya Moms, pria umumnya lebih menghargai tindakan dan pemikiran kritis daripada perasaan.
Untuk itu, cobalah menanyakan tentang perasaan yang dirasakan oleh anak laki-laki, Moms. Bagaimana pun, manusia merupakan makhluk emosional. Jadi, bantulah si kecil untuk mengenali perasaan dan emosinya, supaya ia mampu mengelolanya dengan baik.
2. Menurutmu, Bagaimana Perasaannya?
Ilustrasi kedekatan ibu dan anak laki-lakinya Foto: Shutterstock
Tak bisa mengenali perasaan sendiri bisa membuat anak laki-laki tidak mampu memahami perasaan orang lain juga. Hal itu bisa membuat si kecil tidak punya empati dan cenderung apatis pada orang-orang di sekitarnya. Padahal, empati merupakan hal penting yang diperlukan dalam kehidupan sosial.
Oleh karena itu, coba tanyakan pada anak laki-laki tentang bagaimana menurutnya tindakan yang ia lakukan dan dampaknya pada orang lain, baik saat ia melakukan tindakan baik maupun buruk. Anda juga bisa memberikan contoh tentang cara berempati. Dengan begitu, ia akan belajar untuk mempertimbangkan tindakannya dan dampaknya pada orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
3. Pilihan Lain Apa yang Bisa Kamu Buat?
Anak laki-laki cenderung ingin memiliki kebebasan dalam menentukan sesuatu. Namun, pastikan si kecil bertanggung jawab atas pilihan tersebut dan menerima konsekuensinya, Moms.
Selain mengajarkan anak tentang cara bertanggung jawab, Anda juga bisa membantunya untuk membuat pilihan lain jika cara yang ia pilih gagal. Tujuannya agar anak belajar tentang refleksi diri. Harapannya, ia jadi mampu menyikapi keberhasilan dan kegagalan serta menemukan solusi dari kemungkinan masalah yang akan muncul di kemudian hari.