Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tips Agar Anak Tak Lagi Menangis saat Ditinggal di Sekolah
11 Juli 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ini mungkin beberapa sekolah menerapkan kebijakan agar anak tidak didampingi orang tua di dalam kelas selama proses belajar. Selain untuk melatih kemandirian anak, hal ini penting dilakukan agar si kecil mudah bersosialisasi dengan anak-anak lainnya.
Ya, Anda cukup mengantarnya sampai depan gerbang sekolah atau batas yang telah ditentukan pihak sekolah saja. Namun terkadang hal ini membuat anak menangis karena ditinggal dan tidak didampingi oleh orang tuanya di sekolah. Meskipun hal ini normal karena anak akan menghadapi lingkungan baru, tetapi tetap saja bisa membuat orang tua bingung, ya Moms.
Jika Anda mengalaminya, berikut beberapa cara yang bisa dicoba keesokan harinya, sebagaimana mengutip What to Expect.
Cara Mencegah Anak Menangis saat Ditinggal di Sekolah
1. Datang lebih awal
ADVERTISEMENT
Jika hari ini adalah hari pertama si kecil masuk sekolah, cobalah untuk datang lebih awal dari jam yang ditentukan. Ya Moms, hal ini dilakukan agar anak Anda dapat menyesuaikan diri terlebih dahulu dan mendapatkan lebih banyak perhatian dari guru sebelum anak-anak yang lainnya tiba.
Anda disarankan untuk tetap mendampinginya mengenali lingkungan sekolah baru. Misalnya saja memberi tahu ruang kelas dan tempat atau fasilitas bermain.
2. Bawa barang kesukaannya
Jika pihak sekolah mengizinkan, biarkan si kecil membawa barang kesukaannya, seperti boneka, binatang mainan, dan sebagainya. Cara ini bisa membantu buat anak merasa nyaman di sekolah, dan membuat situasi di sekolah seperti berada di rumah melalui barang-barang tersebut.
3. Cari kesibukan
Sebelum Anda pergi, ajak si kecil untuk melakukan aktivitas sederhana di ruang kelasnya. Tetapi sebelum melakukannya, sebaiknya minta izin dengan guru terlebih dahulu ya, Moms. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan misalnya menempel gambar-gambar binatang di kertas, mewarnai, ataupun menggambar. Libatkan juga guru si kecil untuk mendampinginya. Dengan begitu, Anda akan mudah meninggalkan ruang kelas secara perlahan.
4. Diskusi dengan guru
ADVERTISEMENT
Cobalah berdiskusi dengan guru untuk mengetahui perkembangan anak Anda. Jika si kecil terus menangis selama jam sekolah, carilah solusi terbaik bersama dengan guru. Bila berbagai cara telah dilakukan dan tak kunjung berhasil, sebaiknya jangan paksakan anak untuk kembali sekolah agar tidak membuatnya jadi stres. Salah satu kemungkinan hal itu bisa terjadi adalah karena si kecil belum siap menghadapi dunia sekolah.
5. Berikan afirmasi positif
Dalam perjalanan sekolah, berikan afirmasi positif kepada anak tentang dunia atau lingkungan sekolah. Misalnya ‘di sekolah kamu bisa main ayunan dan ketemu banyak teman baru’. Hindari membangun percakapan yang membuatnya jadi takut, atau membanding-bandingkan si kecil dengan anak lainnya. Misalnya ‘tidak boleh menangis di sekolah nanti dimarahi guru’, ‘Dia saja tidak menangis, masa kamu menangis’.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda perlu membangun rasa optimistis dan percaya diri anak bahwa ia bisa melakukan dan melewati hari-hari pertama sekolahnya dengan baik. Meskipun hal itu terkadang memang membutuhkan proses cukup panjang.