Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tips dari IDAI Agar Anak Tak Jadi Korban Kekerasan Seksual
21 Juni 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rinciannya, 1.475 anak berusia 0-5 tahun dan 4.286 anak pada kelompok usia 6-12 tahun. Dan ini baru yang dilaporkan saja, Moms. Jumlahnya sangat mungkin bertambah karena tidak melaporkan kejadian yang dialami.
Menurut Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes, masih banyak anak yang menjadi korban kekerasan seksual, karena sebenarnya anak tidak merasakan telah mengalami kekerasan tersebut. Atau, bisa juga karena anak tidak melapor.
“Di mana aja bisa terjadi kekerasan seksual pada anak? Bisa di mana aja, di tempat umum misalnya, di tempat nongkrong, transportasi umum, warnet, bahkan di rumah sekalipun tempat yang harusnya aman jadi tidak aman, tempat bermain pun bisa terjadi kekerasan seksual pada anak,” tutur dr. Meita dalam webinar yang berlangsung pada Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
dr. Meita mengungkapkan setidaknya ada empat jenis kejahatan seksual pada anak, mulai dari:
Nah Moms, yang cukup mengkhawatirkan adalah pelaku kekerasan seksual pada anak bisa berasal dari orang-orang terdekatnya, seperti ayah, ibu, maupun pengasuh. Padahal, keluarga semestinya menjadi orang-orang yang memastikan anak mendapat keamanan dan kenyamanan.
Lantas, apa yang harus diajarkan pada anak agar tidak jadi korban kekerasan atau pelecehan seksual?
Tips Cegah Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual
Sedari dini, anak bila perlu sudah diberikan edukasi ya, Moms. dr. Meita menyebut dengan mengenalkan anatomi tubuh bisa membantu mereka memahami bagaimana mencegah dirinya menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
“Bisa disampaikan orang tua kepada anak, sampaikan ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kecuali orang tua anak itu sendiri, dokter, serta pengasuh lain yang didampingi orang tuanya,” tuturnya.
“Apa aja yang enggak boleh disentuh? Daerah leher, mulut, dada, alat kelamin, dan daerah untuk buang air besar,” lanjut dr. Meita.
Kemudian, ajarkan anak untuk berkata ‘Tidak!’ bila ada orang lain yang berusaha menyentuh bagian pribadi anak atau menyuruh membuka baju sembarangan. Dan bila anak dipaksa, maka ajarkan ia untuk berteriak dan berlari ke tempat yang aman.
“Dan ini yang selalu terjadi pada saat ini, gimana edukasi seks pada usia prasekolah. Ingat bahwa seks bukan pornografi, bukan porno, seksual, tapi memberikan pendidikan yang mengajarkan,” ujar dr. Meita.
ADVERTISEMENT
dr. Meita pun menjabarkan beberapa edukasi seks yang bisa diajarkan kepada anak:
“Lalu sebaiknya menghindari gemas berlebihan pada anak, misal pantatnya ditepuk karena gemas. Atau menyebut vagina dan penis dengan istilah lain. Dan ke toilet umum kalau memungkinkan sesuai dengan jenis kelamin,” tegas dr. Meita.