Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tips dari Psikolog saat Anak Mulai Tertarik dengan Lawan Jenis
16 September 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ditanya siapa sosok perempuan tersebut, sang anak yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu tidak ragu menyebutkan namanya. Ibunya pun berusaha merespons cerita anaknya dengan tenang.
Tanggapan Psikolog soal Cara Menyikapi Anak yang Mulai Tertarik dengan Lawan Jenis
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Anak dan Keluarga Ruang Mekar Azlia, Dhisty Azlia Firnady, M.Psi, Psikolog, menyebut anak-anak mulai mengenal konsep indah, cantik dan tampan sejak usia 6 tahun.
"Kemudian salah satu perkembangan seksual wajar pada anak usia 7-12 tahun adalah timbulnya ketertarikan fisik dengan teman sebaya lawan jenis," ujar Dhisty saat dihubungi kumparanMOM, Minggu (15/9).
Apabila Anda mendapati situasi yang sama dengan kisah tersebut, yakni si kecil mengungkapkan ketertarikannya ke teman sebaya lawan jenis, sebaiknya tidak perlu panik ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Jangan juga angsung melarang atau membatasi perasaan anak. Sebaiknya, lakukan beberapa cara ini:
1. Jadi Teman Bicara Anak
Dengan menjadi teman bicara yang baik, orang tua dapat menggali apa yang membuat anak suka kepada temannya. Kemudian sejauh mana ia menyukai temannya tersebut, hingga apakah perilakunya masih dalam kategori wajar.
2. Beri Edukasi Seksual
Orang tua juga dapat memberikan edukasi seksual kepada anak. Sesuaikan bahasannya dengan usia si kecil ya, Moms. Di usia sekolah (7-12 tahun), orang tua dapat memberi edukasi seputar:
-Pubertas
-Bentuk ketertarikan lawan jenis, apakah perasaan suka yang ia rasakan karena fisik atau sifatnya. Misalnya karena temannya lucu atau berwajah cantik/tampan atau karena senang berinteraksi dengannya.
-Jelaskan batasan pertemanan sehat. Tegaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam berteman. Anda juga dapat mengajarkan penolakan jika anak diajak melakukan sesuatu di luar norma.
ADVERTISEMENT