Tips dari Psikolog untuk Ajari Keterampilan Hidup pada Anak Down Syndrome

21 Maret 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Dunia memperingati tanggal 21 Maret sebagai Hari Down Syndrome. Tahun ini, tema yang diangkat adalah dorongan pada semua masyarakat dunia untuk mengakhiri stereotipe terhadap para penyandang down syndrome.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, bertepatan dengan Hari Down Syndrome Sedunia, psikolog pendidikan Paramita Indraswari, M.Psi, membagikan tips untuk mengajari keterampilan hidup pada anak down syndrome dalam acara yang digelar di Buumi, Pacific Place, Jakarta, Senin (18/3). Ya Moms, anak dengan down syndrome juga bisa mandiri lho, jika dilatih dengan konsisten dan sabar.

Cara Mengajarkan Keterampilan Hidup pada Anak Down Syndrome

Paramita menyebut, hal pertama yang bisa dilakukan ialah mengajarkan sesuatu pada penyandang down syndrome dengan bantuan visual. Paramita mengatakan orang tua dan pengasuh harus konsisten ketika ingin mengajari sesuatu ke anak dengan down syndrome.
Psikolog Pendidikan, Paramita Indraswari, M. Psi. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
‘’Sebab kebanyakan anak dengan DS (Down Syndrome) itu mengalami disabilitas intelektual. Kemampuan kognitifnya nggak seperti pada umumnya. Jadi mereka nggak cuma sekali dua kali belajar, harus berulang-ulang terus,” ujar Paramita.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurutnya cara paling mudah untuk membantu anak down syndrome belajar yakni dengan visual cues alias isyarat visual. Salah satunya dengan menggunakan kartu.
"Kita membantunya dengan visual cues jadi pakai kartu atau pakai gambar," kata Paramita.
Tak hanya konsisten dan menggunakan visual, mengajari sesuatu ke anak dengan down syndrome pun harus dilakukan dengan perlahan dan detil untuk setiap langkahnya.
"Jadi kita kasih tahu gitu, misalnya cara makan. Pertama-tama ambil piring dulu, terus habis itu tangannya dinaikin, terus habis itu masukin ke mulut," ujarnya.
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
Ya, Moms, visual cues untuk anak dengan down syndrome pun bukan hanya sekadar langsung makan.
"Visual cues-nya itu nggak cuma makan, tapi memang step by step itulah sebenarnya yang aku mention mengenai individual educational program," imbuh Paramita.
ADVERTISEMENT
Program yang dimaksud yakni program yang berkaitan dengan akademis dan keterampilan hidup. Edukasi dapat dilakukan dalam bentuk apapun, termasuk hal-hal yang menunjang kemandirian anak down syndrome.
"Apapun itu (yang mau diajarkan) metodenya harus dipecah-pecah, nggak bisa langsung 'Kamu ambil balon habis itu tutup ya pintunya' nggak bisa kaya gitu. Jadi ya memang harus pelan-pelan dulu gitu," tuturnya.
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock

Yang Dipersiapkan Anak Down Syndrome untuk Sekolah

Paramita juga mengungkapkan bahwa anak dengan down syndrome sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum masuk sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan berpikirnya.
"Nanti juga pas waktu mau sekolah, ada lagi harus bertemu psikolog. Untuk tahu sebenarnya kemampuan berpikir dia itu ada di tahap mana," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebab, kebanyakan anak down syndrome punya kelebihan-kelebihan di luar segi akademis yang terkadang sudah terlihat dari kecil.
Sehingga, penting bagi orang tua untuk sadar akan kemampuan si kecil agar saat masuk ke sekolah sudah bisa fokus dengan minat dan bakatnya.