Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tetapi ingat, Moms. Suami yang kini jadi calon ayah juga perlu dilibatkan, lho! Jangan sampai, ia sampai merasa tersisih atau diabaikan.
Lantas, bagaimana cara melibatkannya selama kehamilan? Anda bisa memulainya dengan beberapa tips dari kumparanMOM ini:
Hanya karena malas mencocokkan waktu atau kesibukan, jangan biarkan suami melewatkan jadwal kunjungan Anda ke bidan atau dokter, Moms.
Biarkan ia ikut hadir, mengikuti perkembangan, mendengarkan penjelasan juga berdiskusi dengan bidan atau dokter selama pemeriksaan kehamilan.
Usai pemeriksaan, Anda bisa mengajak suami berdiskusi tentang perkembangan janin. Tanyakan apa yang ia syukuri dari pemeriksaan kali ini atau adakah yang ia khawatirkan.
Di luar waktu pemeriksaan, Anda juga bisa mengajak ayah berdiskusi tentang harapan-harapan untuk anaknya kelak, membahas seperti apa kira-kira wajah maupun karakter si kecil, hingga mengenang masa kecil Anda berdua untuk membayangkan bagaimana nanti sang buah hati akan Anda besarkan bersama.
ADVERTISEMENT
Meski si kecil belum lahir, ayah bisa kok mulai menciptakan bonding dengannya. Misalnya dengan membantu ayah ikut merasakan tendangan dari dalam perut, berbicara atau membacakan cerita untuk bayinya.
Anda juga bisa mengajak calon ayah untuk berolahraga bersama. Olahraga sangat baik dan penting dilakukan untuk kesehatan ibu hamil maupun janinnya.
Selain olahraga, Anda juga bisa mengajak calon ayah belanja perlengkapan atau perabotan untuk bayi. Biarkan ayah ikut memberi komentar dan masukan, memilih hingga merakit perabotan untuk si kecil.
Belanja dan olahraga bersama sudah, saatnya Anda kini mengajak ayah mengikuti beberapa kelas bersama. Misalnya kelas laktasi dan kelas persiapan persalinan.
ADVERTISEMENT
Libatkanlah ayah dalam semua pengambilan keputusan utama. Mulai dari nama bayi hingga perawatan medis misalnya.
Anda mungkin mampu membuat keputusan sendiri, tapi ingat Moms, si kecil di dalam perut Anda adalah anak berdua.
Wajar bila ibu hamil punya beberapa ketakutan dan kekhawatiran selama kehamilan. Begitu juga dengan calon ayah . Karena itu, cobalah saling bercerita dan mendengarkan.
Dengan berbagi dan saling mendengarkan, Anda berdua pasti jadi semakin kompak dan dapat lebih mudah mengatasinya.