Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
Ikan tuna merupakan salah satu ikan favorit para ibu untuk diberikan pada anaknya, termasuk yang masih periode MPASI. Namun ikan tuna banyak yang mengandung merkuri, sehingga penting untuk jeli memilih ikan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ikan tuna sebetulnya mengandung gizi tinggi. Web MD melansir, ikan tuna mengandung vitamin B12 yang bermanfaat untuk membentuk sel darah merah dan mencegah anemia. Selain itu, tuna juga memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.
Lantas, bagaimana cara memilih tuna yang aman untuk bayi?
Tips Memilih Ikan Tuna yang Aman untuk Bayi
Parents melansir, tuna yang aman dikonsumsi bayi biasanya berukuran lebih kecil. Sedangkan tuna yang berukuran besar, biasanya lebih mengandung merkuri tinggi karena umur hidupnya sudah lebih lama, dan cenderung berada di laut dalam.
Menurut dokter spesialis anak yang juga direktur medis di perusahaan layanan kesehatan di Amerika Serikat, GoodRx, Preeti Parikh, MD, menyebut jumlah tuna yang aman dikonsumsi bayi yaitu 1 – 2 ons per minggu untuk bayi usia 6 – 12 bulan. Sementara itu, untuk usia 12 – 24 bulan, dapat diberikan 2 ons per minggu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi juga boleh mengonsumsi ikan tuna kalengan dengan maksimal dua porsi per minggu. Selain itu, pastikan ikan tuna tersebut sudah dimasak hingga matang.
Manfaat Ikan Tuna untuk Bayi
1. Meningkatkan Perkembangan Otak
Menurut dr. Parikh, tuna mengandung asam lemak omega-3, omega-6, dan zat besi yang baik untuk perkembangan kognitif. “Tuna mengandung nutrisi penting untuk perkembangan dan pertumbuhan otak,” ujar dr. Parikh.
2. Sumber Protein yang Baik
Bayi di bawah 1 tahun membutuhkan sekitar ½ sampai 1 ons protein per hari. Nah, tuna bisa menjadi salah satu pilihan makanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Moms. Tuna juga memiliki kadar kolesterol baik yang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. “Tuna menawarkan banyak protein tanpa banyak lemak jenuh,” kata dr. Parikh.
ADVERTISEMENT
3. Mengurangi Risiko Obesitas
Orang yang lebih banyak mengkonsumsi makanan laut dibanding daging merah cenderung memiliki risiko obesitas lebih rendah. Selain itu, mengkonsumsi lebih banyak ikan dan sayuran dengan gula dan lemak jenuh rendah juga dapat membantu menurunkan risiko obesitas.
Dengan mengenalkan makanan laut pada bayi sejak dini, hal itu bisa bermanfaat jangka panjang untuk kesehatannya, terutama menjaga berat badan.