Tips Rawat Telinga Bayi Usai Ditindik

15 Desember 2023 21:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi ditindik. Foto: DanielVinke/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi ditindik. Foto: DanielVinke/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa orang tua yang memiliki bayi perempuan banyak yang segera menindik bayinya setelah lahir. Biasanya bayi kemudian dipakaikan anting emas sebagai penanda bahwa ia perempuan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alasan lain para orang tua menindik telinga anak perempuan sejak bayi adalah untuk menghindari trauma. Sebab bayi masih kecil sehingga tidak terlalu merasakan sakit.
Hal itu juga diamini para dokter baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia menyebut pada dasarnya praktik ini tidak membahayakan bayi.
Meski begitu, keputusan menindik bayi atau tidak adalah hak orang tua. Sebagian orang tua memilih untuk tidak menindik telinga bayi untuk menghindari iritasi, anting tertelan atau membahayakan bayi. Mereka juga banyak yang menilai, tindik teling adalah hak setiap anak, sehingga keputusan tersebut diserahkan pada anak saat ia lebih besar nanti.
Apa pun keputusan Anda, tidak ada yang salah, Moms. Jika Anda memilih menindik anak, perhatikan hal-hal berikut agar tidak terjadi kondisi buruk pada bayi setelah tindik.
ADVERTISEMENT

Tips Rawat Telinga Bayi Usai Ditindik

Ilustrasi Telinga Bayi Ditindik Foto: Thinkstock
Moms, yang paling penting adalah memastikan area telinga atau kuping bayi dibersihkan dengan benar sebanyak dua kali sehari.
Bagaimana caranya?
1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menyentuh tindikan.
2. Gunakan kapas atau cotton buds yang dibasahi cairan pembersih sesuai anjuran atau yang direkomendasi oleh dokter maupun bidan. Jangan sembarang menggunakan cairan atau alkohol pembersih luka karena bisa saja mengandung hidrogen peroksida. Hindari juga sembarang mengoleskan salep antibakeri karena memiliki bahan yang mungkin saja menghambat sel-sel kulit beregenerasi.
3. Saat membersihkan, cobalah putar-putar anting atau giwang yang menusuk telinga bayi dengan perlahan. Ini penting, agar cairan pembersih ikut masuk ke bagian dalam.
ADVERTISEMENT
4. Pastikan area penindikan tidak lembap. Setelah Anda membersihkannya maupun setelah memandikan bayi misalnya, pastikan Anda mengeringkan daerah telinga dengan baik dan benar.
5. Pastikan tidak ada tanda infeksi di area penindikan telinga bayi.

Tanda Infeksi di Area Tindikan

Ilustrasi bayi baru lahir ditindik untuk pakai anting, Foto: pyansetia2008/Shutterstock
Perhatikan bila telinga bayi memerah, bengkak, nyeri atau bahkan sampai keluar nanah karena ini merupakan tanda awal infeksi.
Sebagai penanganan pertama, segera lepaskan anting-anting tersebut, bersihkan dengan alkohol, dan segera hubungi dokter apakah ada obat salep atau penanganan pertama yang bisa dilakukan. Hubungi dokter jika bayi Anda terkena demam atau telinga menjadi sangat merah dan bengkak.
Untuk mencegah terjadinya infeksi, sebaiknya Anda juga tidak mengganti anting si kecil ya, Moms. Meski misalnya Anda merasa ada anting yang lebih lucu atau lebih bagus, tunda mengganti antingnya sebelum usia penindikan lewat 6-8 minggu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pastikan anting atau giwang yang dikenakan bayi dalam keadaan bersih dan pilihlah yang terbuat dari baja bedah atau emas setidaknya 14 karat. Anting yang terbuat dari bahan lain, termasuk anting berlapis emas, bisa memicu reaksi alergi. Untuk menjaga kebersihannya, hindari sering-sering menyentuh area kuping yang ditindik.
Lakukan pembersihan ini setiap hari, 2 hari sekali, dan setidaknya selama 6 minggu setelah penindikan. Bila perlu, pasang pengingat di smartphone Anda agar Anda tidak lupa melakukannya!