Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tongue Tie pada Bayi Putus Sendiri, Bahaya Enggak Sih?
10 Februari 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biasanya, bayi dengan tongue tie akan kesulitan menggerakkan lidah ke atas dan tidak bisa menjulurkan lidah melewati gigi depan.
Menurut Dokter Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM dr. Reza Abdussalam, Sp., tongue tie dialami oleh 4-10 persen bayi baru lahir. Kondisi ini masih umum terjadi dan pada beberapa bayi bisa mengalami kesulitan dalam menyusu.
"Kondisi ini umum terjadi pada bayi dengan insidensi 4-10 persen pada bayi baru lahir. Dan hanya 25 persen aja yang mengalami sulit menyusu," jelas dr. Reza kepada kumparanMOM.
Tetapi, bagaimana kalau tongue tie pada bayi putus atau robek sendiri, kira-kira berbahaya enggak ya?
Tongue Tie pada Bayi Putus Sendiri, Bahaya Enggak Sih?
Kondisi tongue tie bayi putus sendiri dialami oleh pemilik akun TikTok @airashanayaa. Ibu bayi tersebut bercerita sang bayi sebelumnya memiliki tongue tie.
ADVERTISEMENT
Namun, ia tidak menyadari bahwa tongue tie bayinya kemudian putus. Sebab, bayinya tidak menunjukkan tanda-tanda rewel atau kesakitan. Hanya saja, sang bayi sempat terlihat sering menjulurkan lidahnya.
"Aku kira sariawan, aku cek di mulutnya ndak ada sariawan (ndak ngecek bagian bawah lidah) baru ngeh pas dia ketawa keliatan bawah lidah udah gitu😟," tulis pemilik akun tersebut di caption video TikTok-nya. kumparanMOM telah diizinkan mengutip ceritanya.
Ibu itu pun bertanya-tanya apakah ada bayi lain yang mengalami kondisi yang sama.
Lantas, apa kata dokter soal kejadian tersebut? Ternyata, menurut dr. Reza, tongue tie putus sendiri tidak berbahaya, kok!
"Tongue tie yang putus sendiri kadang kondisi yang wajar. Karena lidah anak sudah mulai aktif bergerak bebas," ucap dr. Reza.
ADVERTISEMENT
Bila melihat tongue tie bayi putus sendiri, Anda pun tidak perlu melakukan perawatan khusus terhadap si kecil. Karena sebenarnya, pendarahan yang dialami bayi bisa berhenti sendiri.
Pada bayi yang sebelumnya punya tongue tie dan kesulitan menyusui, ketika tongue tie putus, maka ke depannya dapat mengalami perbaikan pelekatan. Sehingga, menyusu dapat dilakukan lebih baik.
Namun, dr. Reza mengingatkan ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai saat bayi punya tongue tie lalu putus sendiri.
"Pertimbangkan untuk konsultasi ke dokter spesalis anak atau dokter laktasi, jika bayi sulit melekat ke payudara dan sulit mengisap ASi, menyusu sering terputus-putus, puting ibu lecet, dan berat badan bayi naik tidak adekuat," tutup dr. Reza.