Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tren Uang Lebaran untuk Anak di Uni Emirat Arab: Dari Kripto sampai Obligasi
29 April 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Memberi anak uang Lebaran sudah jadi tradisi perayaan Idul Fitri di banyak keluarga di Indonesia. Tapi ternyata tak hanya Indonesia, orang tua di Uni Emirat Arab (UEA) pun melakukannya, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengutip Gulf News, tradisi memberi uang Lebaran yang disebut eidiyah di, sudah dimulai pada awal Abad Pertengahan, ketika khalifah Fatimiyah membagikan uang, permen atau pakaian kepada warga muda dan tua pada hari pertama Idul Fitri. Namun, pada akhir periode Ottoman, tradisi ini berevolusi dan masyarakat memberi sejumlah kecil uang tunai saja pada anak-anak atau kerabat yang usianya lebih muda.
Tren Uang Lebaran untuk Anak atau Eidyah yang Lebih Komersial
Menariknya, tradisi Eidyah di UEA ternyata terus berevolusi. Tak berhenti pada masa Ottoman, masyarakat di UEA saat ini pun terus menyesuaikan eidyah agar lebih kekinian. Semakin banyak orang tua yang mengganti uang dengan memberi anak hadiah gadget seperti smartphone dan konsol video game.
ADVERTISEMENT
“Tradisi Ramadhan semakin berubah dengan munculnya globalisasi. Tak heran bila apa yang dulunya merupakan hadiah uang sederhana dari orang tua kepada anak-anak mereka bisa dibilang menjadi lebih komersial,” kata Sammy Badran, asisten profesor Ilmu Politik di Departemen Studi Internasional Universitas Amerika Sharjah, seperti dikutip dari The National News.
Obligasi sampai Kripto jadi Pengganti Uang Lebaran untuk Anak
Bukan cuma itu, beberapa orang tua berusaha untuk mengajari anak-anak mereka nilai uang dengan memberikan investasi keuangan sebagai gantinya! Memahami tren ini,National Bonds, perusahaan tabungan dan investasi syariah UEA bahkan memberi 500 pemegang obligasi kecil masing-masing Dh50 melalui undian elektronik khusus pada hari pertama Idul Fitri.
“Selain mendorong anak di bawah umur untuk mengadopsi budaya menabung dan memandang praktik ini sebagai kebiasaan yang bermanfaat, inisiatif ini juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran di kalangan orang tua tentang nilai tabungan rutin, terutama dalam hal mempersiapkan biaya pendidikan yang meningkat. anak-anak mereka,” kata Mohammed Qasim Al Ali, mewakili National Bonds.
ADVERTISEMENT
Selain obligasi, orang tua di UEA juga bisa memberi anak mata uang kripto sebagai eidyah! Seperti yang dilakukan oleh dosen universitas dan pengusaha, Somia Anwar.
“Iya, sudah beberapa tahun ini kami memberi kripto. Bitcoin!” tutur Somia pada The National News.
Menurutnya, cukup banyak kerabat mereka yang juga melakukannya. Terutama bila anak yang akan menerima eidyah sudah besar.
Suami Sonia, Ali Khwaja, ikut menjelaskan. Menurut Khwaja, memberi kripto sebagai eidyah praktis dan mudah. “Cukup memberi setiap orang cetakan dari cryptowallet pribadi mereka. Menyiapkan dompet kripto mereka secara online saja,” katanya.
Bagaimana Moms, tertarik mengikuti cara unik mereka memberi uang Lebaran pada anak ini?