Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasus ini terbilang sangat jarang terjadi, Moms. Kondisi bayi yang lahir di Hangzhou Children’s Hospital itu terungkap lewat sebuah video yang dibagikan oleh wakil kepala dokter bedah saraf anak, Dr Li, sesaat setelah bayi tersebut lahir.
Dalam video itu, Dr Li menunjukkan sebuah ekor mungil dari bagian belakang tubuh bayi. Ia mengatakan kondisi ini merupakan pertumbuhan bayi yang tidak biasa, dan menduga penyebabnya karena degenerasi yang tidak sempurna.
Dikutip dari Metro UK, dugaan penyebab ini juga dikonfirmasi oleh magnetic resonance imaging (MRI) yang menunjukkan bayi itu memiliki sumsum tulang belakang yang tertambat.
Sumsum tulang belakang tertambat adalah suatu kondisi di mana sumsum-nya melekat secara tidak normal pada jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa terjadi di dasar tulang belakang.
ADVERTISEMENT
Pada kondisi normal, sumsum tulang belakang memiliki pergerakan terbatas di dalam kanal tulang belakang. Kondisi ini membantu pergerakan dan fungsi secara normal.
Namun, pada kasus sumsum tulang belakang yang tertambat, gerakannya menjadi terbatas. Imbasnya, penderita yang mengalaminya akan mengalami berbagai masalah neurologis.
Kasus unik ini pun langsung menarik perhatian pengguna Douyin --mitra TikTok di China--, di mana hingga berita diturunkan sudah mengumpulkan lebih dari 34 ribu likes dan dibagikan sebanyak 145 ribu kali.
Bukan Kasus Kelahiran Bayi dengan Ekor yang Pertama Kali
Banyak warganet yang jadi bertanya-tanya: "Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Bagaimana pengobatannya, apakah perlu dioperasi atau dibiarkan begitu saja?"
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sekaligus menjawab kasus serupa yang sebelumnya pernah terjadi di China. Ya Moms, meskipun sangat jarang terjadi, sebenarnya kasus bayi lahir dengan ekor rupanya pernah terjadi di negara Tirai Bambu itu.
ADVERTISEMENT
Mirror UK melansir, pada tahun 2014, seorang bayi berusia lima bulan, Nuo Nuo, diketahui lahir dengan kondisi spina bifida. Ini merupakan kelainan bawaan perkembangan pada bayi yang meninggalkan celah di tulang belakang.
Beberapa hari setelah kelahirannya, sang ibu melihat muncul ekor pada bayinya, yang panjangnya kurang lebih sekitar 5 inci atau sekitar 12 cm. Putus asa dengan kondisi anaknya, serta khawatir akan masa depan putranya, ibu Nuo Nuo mendesak ahli bedah di Changsha untuk menemukan cara agar ekor tersebut bisa dihilangkan.
Namun, para ahli bedah menolak untuk mengoperasinya. Tim medis beralasan tidak ada yang bisa mereka lakukan, karena ekor yang tumbuh terhubung dengan sistem sarafnya. Dan jika dicabut, dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan permanen pada anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Kasus serupa pun pernah terjadi di Guyana, Amerika Selatan. Saat itu, ahli bedah berhasil menghilangkan ekor pada seorang bayi berusia 10 bulan. Bayi laki-laki itu dilahirkan dengan tulang belakang yang tidak normal, sehingga menyebabkan adanya 'ekor' yang secara ilmiah disebut sebagai pelengkap ekor.