Wajib Tahu, Ini Tanda Anak Siap Diajak Beribadah di Masjid!

7 April 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar salat. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar salat. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan sering kali menjadi momen untuk lebih sering mengajak anak beribadah di masjid. Baik ayah maupun ibu mungkin akan mengajak si kecil karena alasan ingin mengenalkan rumah ibadah umat muslim. Tetapi, ada enggak sih usia yang tepat untuk mengajaknya ke masjid untuk beribadah?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bagi yang punya anak-anak kecil, mungkin akan membawa si kecil agar bisa tetap dalam pengawasan selama Anda salat atau mengaji di masjid. Bila masih bayi atau anak-anak kecil, mereka sebenarnya belum diwajibkan untuk beribadah.
"Merujuk pada apa yang pernah nabi sampaikan soal kewajiban salat, anak bisa mulai dilatih, diajarkan, diajak saat usia 7 tahun. Karena anak sudah memahami, mengerti apa yang disampaikan dan apa yang akan dikerjakan," ungkap Ustaz Sholeh Mahmoed Nasution atau lebih dikenal Ustaz Solmed kepada kumparanMOM.

Tanda Anak Siap Diajak ke Masjid yang Orang Tua Perlu Perhatikan

Seorang anak sedang duduk saat salat tarawih di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Jumat (1/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Bila Anda ingin mengajaknya beribadah di masjid, Ustaz Solmed menyarankan untuk mempertimbangkan hal-hal seperti usia, kondisi psikologis, hingga statusnya sudah wajib/balig atau belum. Melatih agama pada anak pun juga bisa dilakukan dari sesuatu yang ringan dan biarkan berjalan sesuai umurnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi memperkenalkan perlu memahami kondisi, umur, dan status apakah dia sudah wajib apa belum, usianya berapa. Karena penanganan anak 7 tahun, 6 tahun, dan seterusnya beda. Patokan paling utama yaitu balig ketika melatih, mendidik, memperkenalkan, silakan lihat kondisi tersebut," jelas Ustaz Solmed.
Misalnya, bila anak ingin dibawa salat Subuh dan mengaji di masjid, maka perhatikan kondisinya. Jika si kecil mengantuk, maka jangan paksakan dia untuk tetap menjalankan ibadahnya.
"Kalau anaknya sudah ngantuk, bawa anaknya pulang. Mengaji [di masjid] itu sunnah, jangan membiarkan anak dalam keadaan mengantuk terlelap. Bawa pulang, jangan sampai kita masuk kategori zalim. Ngaji di rumah juga bisa, salat berjemaah di masjid aja sunnah kok bawa dulu anaknya pulang baru balik lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami juga bahwa kenyamanan setiap anak berbeda-beda juga. Ustaz Solmed menjelaskan, pada anak-anak kecil mungkin tidak nyaman bila terlalu lama. Sehingga, bisa jadi dia jadi rewel, menangis, dan berisiko mengganggu jemaah di masjid.
Anak-anak membaca Al Quran saat mengikuti Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (27/3/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Bila mengalami situasi yang tidak memungkinkan anak berlama-lama di masjid, maka coba berusaha memahaminya. Berusahalah membuat anak nyaman dan tidak terpaksa untuk melanjutkan ibadahnya di masjid. Dan daripada memaksa si kecil, Ustaz Solmed mengingatkan jangan sampai anak-anak kehilangan dunianya yang masih senang bermain-main dan bercanda.
"Kita pelajari psikologis anak kita, jadi kita tahu metodenya, jadi memahami metode merayu saat anak tidak nyaman itu penting karena setiap anak beda-beda. Dan kita orang tua yang paling tahu metode apa, pendidikan, pengajaran kepada anak-anak kita," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir, saat ingin melatih anak ke masjid maupun tentang agama, Anda bisa melakukannya secara bertahap dan tanpa memberatkan.
"Namanya anak-anak pemahamannya belum seperti orang dewasa. Beri pemahaman yang tidak berat. Kemudian kalau mau diberikan penghargaan, hadiah, yang kita mampu dan si anak suka," tutup Ustaz Solmed.
****
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini