Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk ibu, beberapa negara di dunia kini mulai mempertimbangkan peraturan cuti melahirkan untuk ayah . Ya Moms, cuti melahirkan nyatanya tak hanya penting bagi ibu tapi juga untuk ayah. Kehadiran dan dukungan suami usai melahirkan, ternyata mutlak diperlukan.
ADVERTISEMENT
Di hari-hari awal usai bersalin, ibu umumnya rentan terkena baby blues. Sosok ayah yang dekat dengan ibu bisa membuat ibu lebih tenang, serta bisa membantu ibu untuk berbagi peran dalam mengasuh bayi.
Beberapa negara negara sudah memberikan cuti melahirkan yang cukup panjang untuk ayah. Misalnya saja, di Estonia yang memberikan cuti melahirkan untuk ayah selama 2 pekan, serta Islandia, Slovenia dan Finlandia yang memberikan cuti melahirkan untuk ayah selama 90 hari atau 3 bulan.
Menariknya lagi, kabar terbaru bahkan mengatakan kalau Pemerintah Finlandia akan memberikan cuti melahirkan untuk ayah yang waktunya sama dengan cuti ibu. Hal ini dilakukan agar para suami bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama bayinya. Selain itu, cuti melahirkan juga merupakan upaya pemerintah untuk menyejahterakan warganya dan demi kesetaraan gender.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir BBC, baik ayah dan ibu akan mendapatkan cuti melahirkan berbayar hingga 164 hari kerja atau sekitar lebih dari 6 bulan. Lalu 69 hari di antara cuti tersebut dapat disimpan untuk digunakan di lain waktu.
Selain menambah kuota cuti melahirkan, tunjangan untuk keluarga juga akan dinaikan. Pada awalnya 11,5 bulan gaji menjadi lebih dari 14 bulan gaji. Sementara orang tua tunggal diizinkan untuk menggunakan total tunjangan atau gabungan dari tunjangan dua orang tua.
Menteri Kesehatan dan Sosial Finlandia, Aino-Kaisa Pekonen mengatakan "Reformasi keluarga sudah dimulai dengan tujuan memperkuat hubungan orang tua sejak awal," katanya kepada wartawan setempat.
Saat ini Finlandia menerapkan sistem cuti melahirkan selama lebih dari 4 bulan untuk ibu, dan sekitar 2 bulan untuk ayah. Adapun aturan baru tersebut paling cepat akan dilaksanakan pada tahun 2021, sementara untuk saat ini masih dalam proses pengembanagan.
ADVERTISEMENT
Anne Lise Ellingsaeter, seorang profesor dari Universitas Oslo selaku pemimpin riset tentang cuti orang tua di Nordik mengatakan memberi ayah lebih banyak cuti sebenarnya belum sepenuhnya berhasil.
"Norwegia adalah negara pertama pada tahun 1993 yang memiliki cuti yang tidak dapat dipindah tangankan kepada ayah dan kemudian Swedia mengikutinya. Tetapi Denmark menetapkan kuota ayah pada tahun 1998 dan menghapusnya kemudian, dan itu belum diberikan lagi," katanya.
Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, pada bulan Januari lalu mengatakan bahwa negaranya masih memiliki beberapa cara untuk mencapai kesetaraan gender. Perdana menteri termuda di dunia itu juga mengeluh karena terlalu sedikit ayah yang menghabiskan waktu dengan anak-anak.
Sementara di Eropa sendiri, Swedia memang paling royal dalam hal memberikan cuti melahirkan kepada ayah dan ibu. Sedangkan dalam laporan UNICEF tahun 2019, Swedia, Norwegia, Islandia, Estonia dan Portugal dipuji karena memiliki beberapa kebijakan yang ramah keluarga .
ADVERTISEMENT