1 Keluarga Korban Kebakaran di Sunter Sempat Teriak Minta Tolong Sebelum Tewas

27 Agustus 2023 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah korban kebakaran yang tewaskan satu keluarga di Sunter Jaya, Jakarta Utara, Minggu (27/8/2023).  Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah korban kebakaran yang tewaskan satu keluarga di Sunter Jaya, Jakarta Utara, Minggu (27/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Satu keluarga yang menjadi korban kebakaran di Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara, sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya ditemukan tewas. Tetangga dan sejumlah warga yang masih terjaga pada dini hari sempat mencoba mendobrak rolling door rumah korban, tapi api keburu menyambar.
ADVERTISEMENT
Parwoto (48) salah satu saksi mata yang juga petugas RT 012/RW 06 mengaku masih berada di kantor RT, sekitar 50 meter dari rumah korban. Sekitar Minggu (27/8) pukul 02.50 WIB dini hari, api mulai melalap rumah korban, Parwoto masih terjaga karena sedang mempersiapkan agenda pagi di RT/RW.
"Sekitar pukul 2 saya kebetulan lagi ada giat besok untuk persiapan kegiatan. Saya di kantor RW persiapan acara besok. Di sini ada yang teriak-teriak, saya kira ada orang berantem. Saya lari, ternyata api sudah besar," kata Parwoto kepada wartawan, Minggu (27/8).
Salah satu yang teriak minta tolong adalah tetangga korban. Yang rumahnya hanya disekat oleh dinding tripleks. Dia adalah salah satu dari 5 korban selamat.
ADVERTISEMENT
"Dia memang baru pulang dari jualan, gerobaknya juga masih di luar, dia yang selamat," jelas Parwoto.
Kondisi rumah korban kebakaran yang tewaskan satu keluarga di Sunter Jaya, Jakarta Utara, Minggu (27/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
Satu keluarga dalam kebakaran ini jadi korban karena terjebak di dalam rumah. Keluarga itu beranggotakan tiga orang yakni, orang tua Abdul Yazid (35), Wina Nur Habiba (26), dan anaknya yang berumur 4 tahun Asrof Zahrul Ubait.
"Mungkin kalau jam-jam segitu lagi nyenyak-nyenyaknya, jam 2. Dia teriak minta tolong. Yang tengah itu sekatannya hanya triplek. Korban minta tolong, langsung mau didobrak itu [pintu], yang atas (atap) malah rontok dia lari, mau jebol di sini (depan) malah apinya mau nyamber," cerita Parwoto.
Selain teriakan minta tolong, Parwoto juga menyebut sempat ada ledakan. "Ada sekitar 5 ledakan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Saya nggak sampai 1 menit. Saya lari. Sudah besar kita sudah enggak bisa masuk. Jadi yang ada tabung itu juga saya keluarkan sampai 4 itu juga sudah enggak bisa menanggulangi lagi," tambahnya.
Setelah sekitar dua jam api melahap habis rumah yang dikontrak Yazid dan 5 penghuni lain, petugas berhasil melakukan evakuasi. Korban ditemukan dalam kondisi terbakar. Anak dalam pelukan ibunya.
"Kondisi sudah hangus, suaminya pisah. Ibu dan anak nempel, pelukan gitu. Dimasukin ke karung (kantong jenazah) itu jadi satu. Bapaknya posisinya di tengah, anak istri di sebelah sana [dekat kamar mandi]," pungkas Parwoto.
Selain tiga korban meninggal, ada juga 5 korban selamat lain yang saat ini tengah diungsikan. Lima orang itu tinggal bersebelahan dengan kontrakan korban. Kini kontrakan yang mereka tinggali tinggal puing-puing bekas dilalap api.
ADVERTISEMENT