10 Ribu Orang Peringati Gempa Dahsyat Turki, Tuntut Pemerintah Mundur

6 Februari 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat memperingati satu tahun gempa bumi, di Antakya, Turki, Selasa (6/2/2024). Foto: Ozan Kose/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat memperingati satu tahun gempa bumi, di Antakya, Turki, Selasa (6/2/2024). Foto: Ozan Kose/AFP
ADVERTISEMENT
Lebih dari 10 ribu orang berkumpul pada Selasa (6/2) pagi. Mereka memperingati setahun gempa besar yang mengguncang tenggara Turki.
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang yang ikut peringatan menyampaikan protes terhadap pemerintah. Mereka mengecam kelalaian pemerintah setelah gempa.
Gempa pada 2023 lalu merupakan bencana paling mematikan dalam sejarah modern di Turki. Gempa berkekuatan 7.8 magnitudo menyebabkan 50 ribu orang tewas di Turki dan 5900 di Suriah.
Masyarakat bereaksi saat memperingati satu tahun gempa bumi, di Antakya, Turki, Selasa (6/2/2024). Foto: Ozan Kose/AFP
Saat peringatan di Hatay, wilayah paling terdampak gempa, massa meminta pemerintah pusat dan daerah di Turki mengundurkan diri.
Para massa juga menolak kehadiran pejabat pada peringatan gempa. Bahkan ketika pejabat berpidato warga langsung mencemooh.
Saat Menteri Kesehatan Fahrettin Koca berbicara, seorang massa berteriak "Adakah yang bisa mendengar suara."
Kalimat itu mengacu pada teriakan minta tolong korban yang tertimpa reruntuhan bangunan roboh akibat gempa.
Seorang wanita meninggalkan lilin di lokasi bangunan yang hancur saat peringatan pertama gempa bumi, di Antakya, Turki, Selasa (6/2/2024). Foto: Ozan Kose/AFP
Seusai acara peringatan, warga melempar bunga ke Sungai Asi.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga yang ikut peringatan, Merve Gursel, menegaskan setelah setahun berlalu duka masih terasa. Gursel kehilangan saudara-saudaranya akibat gempa.
"Tidak ada orang-orang yang bersama mereka pada hari itu. Mereka merasakan sakit tanpa bisa diselamatkan. Rasa sakit mereka karena suara mereka tidak didengar," kata Gursel.
Foto udara bangunan yang rusak dan runtuh akibat gempa di Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023). Foto: Umit Bektas/REUTERS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lewat unggahan di X mengakui bahwa rasa sakit karena gempa masih terasa. Erdogan mengatakan gempa tahun lalu sebagai bencana alam abad ini.
"Persatuan abad ini ditunjukkan dalam menghadapi bencana abad ini," kata Erdogan.