Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
11 Parpol di Jateng Gelar Halalbihalal Pasca Pilpres dan Pileg 2024
2 Mei 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
11 ketua DPD partai politik di Jawa Tengah dan perwakilannya menggelar halalbihalal di Hotel Padma Semarang, Rabu (1/5) tengah malam. Acara ini merupakan pertemuan pertama mereka usai Pilpres dan Pileg 2024.
ADVERTISEMENT
Suasana pertemuan tampak hangat dan penuh gelak tawa. Menurut Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti, ini adalah ritual tahunan yang biasanya diadakan seluruh partai di Jawa Tengah.
"Tapi jadi agak istimewa karena setelah bertanding. Ini kali pertama (bertemu setelah Pemilu 20024) ketemu, kita maaf-maafan, di dalam suasananya hangat penuh canda. Namanya wong Jawa, orang Indonesia yang berbudaya. Setelah ada gesekan di lapangan ini bertemu bermaafan. Janji ketemu setelah Pilkada," ujar Agustina.
Agustina menjelaskan, PDIP adalah inisiator pertama cara ini. Namun setiap tahun, partai politik lain secara bergantian akan menjadi tuan rumah acara tersebut.
"Inisiator halalbihalal pertama memang PDI Perjuangan. Tapi gantian, pernah PKB, PPP, Golkar, ini harusnya Demokrat, tapi pertimbangan Mas Rinto, Mas Pacul, akhirnya PDI Perjuangan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono, yang duduk di sebelah Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), menyambut baik adanya pertemuan ini. Ia menilai seluruh partai memiliki cita cita yang sama untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya kira bagus, ini wujud setelah bertanding-bersanding. Semua partai punya cita-cita baik. Punya keinginan baik, semua ingin mengabdi untuk bangsa negara. Tentu cara mengabdinya lewat parpol. Itu implikasi demokrasi," ucap Sudaryono.
Meski ia mengaku tak ada pembicaraan terkait Pilgub 2024, namun ia menegaskan seluruh partai politik di Jawa Tengah pasti akan melakukan komunikasi.
"Saya kira semua komunikasi politik antar pimpinan daerah kita lakukan. Wujud penjajakan menyerap informasi. Tentu keputusan ada di Jakarta walaupun keputusan di Jakarta banyak juga didasari usulan daerah. Saya kira semua partai sama," kata Sudaryono.