Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Selasa pagi cerah di langit New York pada 11 September 2001 berujung petaka.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 08.45 pagi waktu setempat, tiba-tiba sebuah pesawat American Airlines Boeing 767 menabrak menara utara di WTC di New York City. WTC adalah lambang betapa gagahnya dan modern bangsa Amerika Serikat.
Tabrakan itu menyebabkan lubang besar di lantai 80 dari 110 lantai gedung pencakar langit itu. Akibat tabrakan pertama, ratusan orang tewas di tempat, sementara ratusan lainnya terperangkap di lantai-lantai atas.
Selang 18 menit setelah kejadian pertama, pesawat kedua United Airlines Boeing 767 terlihat di langit terbang rendah dan menghantam lantai 60 menara selatan.
Tabrakan kedua memicu ledakan besar. Jalanan di sekitar WTC tertutup abu dan puing reruntuhan gedung.
Seusai serangan kedua, warga Amerika Serikat dan dunia sadar, bahwa di hari itu sang Adidaya tengah diserang.
ADVERTISEMENT
Ketika mata banyak orang memandang serangan kembar di New York City, kabar buruk datang dari Washington DC. American Airlines terlihat berputar di atas Pentagon. Lalu, pesawat menabrakkan diri ke sebelah barat Pentagon.
Keterkejutan tak berhenti sampai situ, teror berlanjut tak lama usai Pentagon diserang. Menara selatan WTC tiba-tiba runtuh.
Pukul 10.30 pagi giliran menara utara runtuh. Teror di WTC menyebabkan hampir 3.000 orang tewas.
Sementara 10 ribu lainnya luka-luka. Cuma ada enam orang berada di WTC yang selamat.
WTC runtuh, Pentagon diserang, teror AS di hari itu belum usai.
Masyarakat AS kembali dikejutkan dengan berita pesawat United Airlines jatuh di ladang di sebelah Pennsylvania. Pesawat jatuh lantaran seluruh penumpang di dalam pesawat berupaya melawan pembajak.
ADVERTISEMENT
Seluruh penumpang dan awak sebanyak 45 orang tewas. Diduga pesawat keempat ini menargetkan serangan ke Gedung Putih.
Osama bin Laden Otaknya
Seluruh pelaku serangan 9/11 adalah warga Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya.
Aksi teror didanai oleh buronan nomor wahid AS yang juga pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden .
Motif serangan diduga kuat balas dendam atas dukungan AS terhadap Israel dan keterlibatan AS di Perang Teluk.
Untuk memuluskan rencana jahat itu, sejumlah teroris bahkan tinggal di AS beberapa tahun sebelum serangan.
Sejumlah orang bahkan mengambil studi penerbangan untuk menjadi pilot. Segelintir lainnya baru diselundupkan masuk ke AS beberapa saat sebelum serangan.
Presiden ke-43 AS George W Bush marah besar atas serangan di WTC. Bush yang geram menegaskan akan menuntut balas.
"Kami tidak akan membedakan teroris yang terlibat aksi ini dan yang menyembunyikannya," kata Bush tahun 2001 lalu seperti dikutip dari History.
ADVERTISEMENT
Tak lama usai serangan, Bush meluncurkan operasi militer di Afghanistan.
Seluruh jaringan Osama di sana dibasmi. Rezim teroris Taliban yang berkuasa di Afghanistan juga dilengserkan.
Baru pada 2 Mei 2011 pasukan khusus AS yang berhasil membunuh Osama di Pakistan.