2.640 Hektare Sawah di Jatim Terendam Banjir

8 Maret 2019 17:20 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Ngawi difoto dari udara dengan pesawat Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor, Jumat, (8/3). Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Ngawi difoto dari udara dengan pesawat Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor, Jumat, (8/3). Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
ADVERTISEMENT
Banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur membuat lahan persawahan seluas 2.640 hektare ikut terdampak. Meski demikian, Kepala Dinas Pertanian Jatim Hadi Sulistiyo memastikan, kondisi itu tak akan mempengatuhi produksi beras di Jatim.
ADVERTISEMENT
"Lahan pertanian di Jatim 1,1 juta hektar. Yang terkena dampak banjir ini sementara 0,24 persen. Jadi jauh sekali untuk mempengaruhi produk beras di Jatim," kata Hadi saat dihubungi kumparan, Jumat (8/3).
Hadi tak merinci berapa luas persawahan di masing-masing wilayah yang terdampak banjir. Ia mengatakan saat ini pendataan masih berlangsung.
"Sudah ada sebagian, kalau saya mengeluarkan enggak akurat, kan kurang pas. Masalah mempengaruhi beras itu jauh sekali, masih surplus ya," imbuhnya.
Sementara itu, untuk perbaikan sawah, Hadi menjelaskan petani dapat menggunakan asuransi pertanian Jasindo. Namun, dengan syarat kerusakan lahan minimal 70 persen, selanjutnya ganti rugi Rp 6 juta per hektare.
Sedangkan bagi petani yang tak memiliki asuransi, Pemprov Jatim akan menyalurkan bantuan benih dari pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
"Ini kita lagi data buat recovery, yang ikut ansurasi itu kalau kerusakannya minimal 70 persen, itu akan diganti oleh Jasindo. Bagi mereka yang ikut asuransi," terangnya.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, luas tanam padi pada musim penghujan 2018/2019 yaitu dari Oktober 2018 hingga 25 Februari 2019 mencapai 1.128.285 hektare. Diperkirakan, luas panen padi pada bulan Januari sampai April 2019 mencapai 1.026.083 hektare.
Adapun, wilayah yang terendam banjir meliputi Kabupaten Blitar, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Tuban. Selanjutnya Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, serta Kabupaten Madiun.