20 Orang Ditangkap Buntut Demo Ricuh di Seruyan: Bawa Senpi hingga Molotov

7 Oktober 2023 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bom Molotov. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bom Molotov. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 orang demonstran diamankan polisi dalam peristiwa unjuk rasa berujung ricuh di kawasan PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/10).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji mengatakan, kericuhan ini bermula saat warga melakukan demonstrasi di area perkebunan itu.
Aparat kepolisian mencoba menghentikan mereka dengan imbauan-imbauan. Namun tak diindahkan.
"Kemudian karena ini sudah membahayakan anggota, kita mencoba untuk melakukan penembakan gas air mata," ujar Erlan saat dihubungi.
Para demonstran, disebut Erlan, membawa berbagai jenis senjata. Mulai dari senjata api hingga bom molotov.
"Mereka juga membawa sajam, ada yang bom molotov, ada dodos, egrek, cocor, bawa senpi. Dari kelompok oknum masyarakat tersebut ada yang kita amankan sekitar 20 orang," ungkap dia.
5 Orang Positif Narkoba
Erlan mengatakan, dari hasil pemeriksaan, 5 dari 20 demonstran yang diamankan itu positif narkoba.
"Dari 20 orang tersebut baru kita cek ada 5 orang yang positif narkoba," kata Erlan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, para demonstran yang telah diamankan itu masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara situasi kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif.
YLBHI: 1 Orang Tewas Ditembak Polisi
M. Isnur YLBHI seusai rapat dengan Ombudsman RI. Foto: Aria Pradana/kumparan
Satu orang tewas tertembak dalam kericuhan antara polisi dengan warga yang berunjuk rasa. Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, mengatakan kericuhan terjadi saat warga menuntut haknya dari perusahaan tersebut.
"Aparat kepolisian Polres Seruyan dan Polda Kalteng menembaki warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT. HMBP 1 (Best Agro International Group)," kata Isnur lewat keterangan tertulisnya.
Isnur menerangkan, warga Seruyan berunjuk rasa dengan memblokade akses masuk PT HMBP. Mereka menuntut plasma sawit dan area lahan di luar hak guna usaha (HGU) perusahaan itu. Aksi blokade jalan itu sudah dilakukan sejak 16 September lalu.
ADVERTISEMENT
"Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi areal perusahaan tanpa dasar dan pemicu yang jelas, melakukan tindakan represif kepada warga yang berada di lokasi dengan menembakkan gas air mata dan menembak menggunakan peluru tajam," ujarnya.
"Informasi yang didapatkan dari lapangan terdapat 3 orang warga yang terkena tembakan, 2 orang mengalami luka berat dan 1 orang meninggal dunia di lokasi," kata Isnur.