20 Orang Tewas dalam Ledakan di Pom Bensin Nagorno-Karabakh

26 September 2023 15:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul pasca ledakan depo bahan bakar di dekat Stepanakert, Nagorno-Karabakh. Foto: Siranush Sargsyan/via AP
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul pasca ledakan depo bahan bakar di dekat Stepanakert, Nagorno-Karabakh. Foto: Siranush Sargsyan/via AP
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 300 lainnya luka-luka akibat ledakan bom di sebuah pom bensin di Nagorno-Karabakh. Ledakan terjadi saat warga setempat yang hendak mengungsi ke Armenia sedang mengantre untuk mendapatkan bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Ledakan bom yang hingga kini belum diketahui penyebabnya itu terjadi di tengah mencekamnya situasi di Nagorno-Karabakh usai kekerasan antara tentara Armenia dan Azerbaijan.
Dikutip dari Associated Press, terjadinya peristiwa itu disampaikan otoritas separatis di wilayah sengketa tersebut, pada Selasa (26/9).
"13 mayat telah ditemukan, dan tujuh orang [lainnya] meninggal karena luka-luka yang mereka derita akibat ledakan di sebuah pom bensin di luar ibu kota regional Stepanakert pada hari Senin," jelasnya.
Selain itu, sebanyak 290 orang saat ini dirawat di rumah sakit, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Asap membubung di atas wilayah yang menurut Azerbaijan menampung posisi pasukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri di Azerbaijan, Selasa (19/9/2023). Foto: Defense Ministry of Azerbaijan
Lebih lanjut, ledakan terjadi saat warga Nagorno-Karabakh sedang mengantre membeli bahan bakar untuk kendaraan mereka, agar bisa meninggalkan wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Armenia mengatakan, lebih dari 6.500 warga Nagorno-Karabakh telah melarikan diri pada Senin (25/9) malam. Mereka terpaksa mengungsi, usai Azerbaijan dalam semalam meluncurkan operasi militer untuk merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang sudah dikuasai kelompok separatis selama tiga dekade.
Nagorno-Karabakh hingga saat ini berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia, yang didukung pemerintah negara pecahan Uni Soviet tersebut. Azerbaijan, pada gilirannya, hendak merebut kembali sebagian wilayah itu lantaran dianggap sebagai bagian dari kedaulatan negaranya.