200 Orang Tewas Akibat Serangan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

21 September 2023 3:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berdiri di samping sebuah bangunan yang rusak akibat penembakan baru-baru ini selama bentrokan perbatasan dengan Azerbaijan, di kota Jermuk, Armenia, Kamis (15/9/2022). Foto: Stepan Poghosyan/Photolure via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berdiri di samping sebuah bangunan yang rusak akibat penembakan baru-baru ini selama bentrokan perbatasan dengan Azerbaijan, di kota Jermuk, Armenia, Kamis (15/9/2022). Foto: Stepan Poghosyan/Photolure via REUTERS
ADVERTISEMENT
Setidaknya 200 orang tewas dan lebih dari 400 orang lainnya terluka akibat serangan militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, Selasa (19/9). Hal ini dilaporkan oleh pejabat hak asasi manusia dari kelompok separatis wilayah tersebut kepada Reuters, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
Pemerintah Azerbaijan pada Rabu (20/9) telah menghentikan aksi militer mereka di Nagorno-Karabakh setelah berhasil memaksa pasukan separatis Armenia untuk menyetujui gencatan senjata.
Nagorno-Karabakh sebenarnya secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun pemberontakan di wilayah ini kerap terjadi karena mayoritas penduduk di sana adalah etnis Armenia.
Api ledakan di wilayah yang menurut Azerbaijan menampung posisi pasukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri di Azerbaijan, Selasa (19/9/2023). Foto: Defense Ministry of Azerbaijan
Separatis Armenia mengatakan, tentara Azerbaijan telah menembus garis pertahanan mereka dan merebut sejumlah dataran tinggi serta jalan-jalan strategis mereka. Karena itulah, Republik Artsakh--sebutan Nagorno-Karabakh dari para separatis Armenia--memutuskan untuk menerima permintaan damai.
"Dengan mediasi dari komando pasukan penjaga perdamaian Rusia yang berada di Nagorno-Karabakh, sebuah persetujuan telah dicapai yaitu menghentikan permusuhan mulai 13:00 pada 20 September 2023," tulis mereka.
Pemerintah Azerbaijan mengkonfirmasi tercapainya gencatan senjata itu.
ADVERTISEMENT