Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Benar. Informasinya benar. Total yang terpapar 26 suster dan 29 karyawan," kata Pimpinan Kongregasi CB yang memiliki Biara St Anna, Suster Yustiana, melalui sambungan telepon, Kamis (28/1).
Suster Yustiana membeberkan kronologi terpaparnya para suster dan karyawan. Semua bermula dari seorang karyawan yang sehari-hari bertugas sebagai asisten perawat mengalami demam.
Pihak biara kemudian memutuskan swab massal dan hasilnya keluar pada 26 Januari lalu.
"Awalnya itu asisten perawat itu ada gejala. Lalu kami khawatir. Sudah masuk (biara) itu cek suhu cuci tangan semua. Tapi ketika sedang bekerja agak panas badannya," ucap Suster Yustiana.
"Bermacam-macam fasilitas ketika masuk itu cuci tangan, masker kesehatan, ukur suhu, semua kami upayakan. Tetapi di tengah segitu banyak karyawan dan perawat ternyata pada saat itu ada terindikasi, itu kami khawatir lalu kami swab massal," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Suster Yustiana mengungkapkan, Biara St Anna ini merupakan biara Adi Yuswa yang banyak dihuni para suster sepuh. Oleh sebab itu, sejak Maret 2020 ketika pertama corona ada, protokol ketat sudah dijalankan.
Para karyawan seperti perawat dan asisten perawat juga menjalankan protokol kesehatan ketat.
"Kami melakukan protokol sangat ketat sejak bulan Maret karena para suster di sini kan rumah para suster Adi Yuswa atau sepuh. Untuk itu, kita ketat protokol kesehatan sejak bulan Maret tahun lalu," ucap Suster Yustiana.
Sejauh ini, dari 26 suster yang terpapar corona sebagian besar merupakan orang tanpa gejala (OTG). Namun ada 4 suster yang memiliki komorbid sehingga harus di rawat di Rumah Sakit Panti Rapih.
ADVERTISEMENT
"Hasil swab keluar 26 Januari. Sekarang yang komorbid masuk Rumah Sakit Panti Rapih. Kami juga solider dengan masyarakat karena mereka lebih membutuhkan Panti Rapih. Maka kami yang komorbid 4 langsung masuk rumah sakit," katanya.
Bagi 22 suster lain yang OTG, mereka saat ini menjalani isolasi mandiri di biara. Para perawat ditambah dari Rumah Sakit Panti Rapih juga merawat para suster dengan APD lengkap.
"Jadi suster di kamar masing-masing. Perawat yang mengurusi pakai APD juga. Suster lebih banyak memang lansia," ujarnya.
Terakhir, bagi karyawan yang terpapar corona, pihak biara sudah bekerja sama dengan Satgas COVID-19. Mereka ada yang menjalani isolasi di rumah ada juga di shelter corona di Asrama Haji, Sleman.
ADVERTISEMENT
"Kami ngecek lewat satgas setempat dan memberi perhatian ngirim obat juga makan," tutup dia.