Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
3 Alasan Ridwan Kamil ke Golkar: Pancasilais hingga Airlangga Takziyah Eril
18 Januari 2023 18:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Emil itu membeberkan alasannya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada tiga faktor kunci mengapa dirinya ingin menjadi kader Golkar. Hal itu disampaikan Emil dalam konferensi pers di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1).
"Pertama, Partai Golkar sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai Pancasilais, partai terbuka, sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," kata Emil.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, dan sejumlah anggota DPP hingga DPR Golkar hadir dalam acara.
"Kedua, sejarah panjang Golkar menemukan institusi ini sangat terhormat sehingga besar kecil, maju mundurnya, memang oleh individu-individual," ucap Emil.
"Maka jika individu-individu ini berkualitas, maka yang diuntungkan Indonesia. Nah, partai politik akan mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita," kata Emil.
Ketiga, Emil mengatakan faktor komunikasi dirinya dengan Airlangga Hartarto sangat baik. Hal itu yang kemudian semakin meyakinkan dirinya bergabung Golkar.
ADVERTISEMENT
"Banyak hal di luar media pahami, kami sering berdiskusi urusan ekonomi karena sebagai kapasitas beliau di kabinet juga hal-hal personal," ucap Emil.
"Waktu saya ada musibah, (Eril anak pertama Ridwan Kamil yang meninggal di Sungai Aare, Swiss) beliau (Airlangga) datang lebih dari sekali menyampaikan simpati. Bagi saya itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga yang sangat saya apresiasi," kata Emil.
"Jadi dalam politik tidak semua matematik, ada hal-hal kemanusiaan yang ditunjukkan Pak Airlangga," jelas dia.
Lebih lanjut, Emil mengatakan Golkar juga selalu konsisten sejak mereka berdiri terutama dalam pembangunan. Hal itu sejalan dengan sikap yang dimiliki oleh Emil.
"Golkar saya baca sejarahnya dan konsisten pada hari ini, selalu berfokus membangun kerakyatan, progresif, itu mah saya banget, saya orangnya enggak bisa diam, inginnya membangun, membereskan yang semrawut, meluruskan yang bengkok dengan ikhtiar dan saya liat sejarah membuktikan itu," kata Emil.
ADVERTISEMENT
"Dengan pertimbangan tadi ditambah mendapatkan restu lahir batin dari keluarga, saya masih punya ibu, Bu Cinta [istri Emil] juga merestui dan sebagainya, datanglah ke hari ini," kata Emil.